Search for collections on Undip Repository

Digital Citizenship: Pembatasan dalam Biometrics Data Collection dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Penindasan Kaum Uighur di Xinjiang oleh Pemerintah Tiongkok / 15/HI/2021

Siahaan, Steven Theonald P. and Ika Riswanti, Putranti and Andi Akhmad, Basith (2021) Digital Citizenship: Pembatasan dalam Biometrics Data Collection dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Penindasan Kaum Uighur di Xinjiang oleh Pemerintah Tiongkok / 15/HI/2021. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf - Published Version

Download (538kB)
[thumbnail of Bab 1.pdf] Text
Bab 1.pdf - Published Version

Download (374kB)
[thumbnail of Bab 2.pdf] Text
Bab 2.pdf - Published Version

Download (453kB)
[thumbnail of Bab 3.pdf] Text
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (389kB)
[thumbnail of Bab 4.pdf] Text
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (211kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (360kB)

Abstract

Penggunaan teknologi untuk menindas individu bukanlah suatu konsep yang baru. Dengan munculnya komputer pribadi maupun transisi penggunaan radio ke televisi telah membuat pemerintah yang otoriter memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mematai-matai warga negara nya, dan Tiongkok juga menjadi tempat dimana teknologi digunakan untuk memastikan bahwa warga negara mematuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Kaum Uighur di Xinjiang adalah contoh utama bagaimana teknologi modern telah membantu memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia. Pemerintah melakukan tindakan diskriminasi terhadap kaum Uighur dan mengasingkan mereka di kamp pengasingan. Lebih lanjut lagi, Pemerintah Tiongkok menggunakan data biometrik untuk mendiskriminasi kaum Uighur, dimana Pemerintah mengumpulkan sidik jari, iris scan, chip di dalam perangkat seluler, hingga mengoleksi golongan darah dan sampel DNA. Hal yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok dianggap telah melanggar hak asasi manusia karena sudah mengumpulkan data biometrik dan menyalahgunakannya untuk tindakan diskriminasi. Lebih lanjut, penindasan ini menimbulkan rasa takut bagi masyarakat, di mana seharusnya mereka hidup dalam kebebasan dari ketakutan. Penelitian ini berusaha untuk melihat mengapa dibutuhkan pembatasan dalam praktik Biometrics Data Collection yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan bersifat eksplanatif. Penelitian ini menggunakan teori keamanan manusia (human security), dan lebih jelas nya menekankan pemikiran keamanan pribadi dengan konsep kebebasan dari ketakutan. Penelitian ini berargumen bahwasannya pembatasan ini dibutuhkan dan bahwa praktik pengumpulan data biometrik yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok pada kaum Uighur di Xinjiang adalah tindakan yang didasari oleh diskriminasi dan merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia.

Kata Kunci :Pemerintah Tiongkok, Uighur, Biometrics Data Collection, Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Keamanan Manusia, Kebebasan Dari Ketakutan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 20 Sep 2022 03:07
Last Modified: 20 Sep 2022 03:07
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/8476

Actions (login required)

View Item View Item