Search for collections on Undip Repository

ANALISIS PARAMETER BIOLOGIS (KELIMPAHAN PLANKTON, BOD) PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) BERSAMA RUMPUT LAUT (Gracillaria sp.) DAN KERANG HIJAU (Perna sp.) DENGAN SISTEM IMTA (Integrated Multitrophic Aquaculture) / Biological Parameters ( plankton abundance, BOD) Analysis of Tiger Shrimp Culture (Penaeus monodon) with Seaweed (Gracillaria sp.) and Asian Green Mussel (Perna sp.) with IMTA System (Integrated Multitrophic Aquaculture)

Isnaini, Rarin Silma and REJEKI, Sri and Elfitasari, Tita (2021) ANALISIS PARAMETER BIOLOGIS (KELIMPAHAN PLANKTON, BOD) PADA BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) BERSAMA RUMPUT LAUT (Gracillaria sp.) DAN KERANG HIJAU (Perna sp.) DENGAN SISTEM IMTA (Integrated Multitrophic Aquaculture) / Biological Parameters ( plankton abundance, BOD) Analysis of Tiger Shrimp Culture (Penaeus monodon) with Seaweed (Gracillaria sp.) and Asian Green Mussel (Perna sp.) with IMTA System (Integrated Multitrophic Aquaculture). Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 5 (1). pp. 41-50. ISSN 2621-0525

[img] Text (Artikel Jurnal)
C20 - 2021 - Rarin Rejeki Tita.pdf

Download (956kB)
[img] Text (Hasil Uji Turnitin)
C-20 Analisis parameter biologis pada budidaya udang windu bersama rumput laut dan kerang hijau dengan sistem IMTA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Integrated Multi-throphic Aquaculture (IMTA) is a system in cultivation that prioritizes balance in its maintenance. The IMTA system is a cultivation method that utilizes feed residues that can be utilized by organism from the remaining feed biota at higher levels of trophic can be utilized by biota with lower trophic levels. This study aims to analyze the biological parameters with different densities of seaweed and green mussels and the best stocking densities for the growth and survival of tiger shrimp. The test animals used were PL 30 tiger shrimp with a range of sizes from 0.03 to 0.08 grams / larvae. Stocking density of tiger shrimp is 80 larvae / m2. The method used is the experimental method and complete randomized design with factorial design design with 9 treatments and 4 replications. The seaweed stock density treatment is 50, 100 and 150 grams while the stock of green seaweed stock is 30, 60, and 90 grams. The results showed that the highest growth rate and survival rate was found in treatment A1B1 with 50 grams of seaweed stocking density and 30 grams of green mussel with RGR value of 67.11% / day and the best SR of 88.75%. Phytoplankton found included 2 classes, namely Bacillariophyceae, and Cyanophyceae. Phytoplankton which dominates each treatment is found in the Bacillariophyceae class. The highest plankton abundance is found in A1B1 treatment with 50 grams of seaweed stock density and 30 grams of green mussels. BOD values in each treatment ranged from 4.5 to 7.1 mg /l.
Integrated Multi-trophic Aquaculture (IMTA) merupakan sistem dalam budidaya yang mengutamakan keseimbangan dalam pemeliharaannya. Sistem IMTA merupakan cara budidaya yang memanfaatkan residu pakan yang dapat dimanfaatkan oleh kultivan di setiap pengeluaran limbah organik dari sisa pakan biota pada trofik level yang lebih tinggi dapat dimanfaatkan oleh biota pada trofik level lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa parameter biologis dengan kepadatan rumput laut dan kerang hijau yang berbeda dan padat tebar terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan udang windu. Hewan uji yang digunakan adalah udang windu PL 30 dengan kisaran ukuran 0,03 – 0,08 gram/ekor. Padat tebar udang windu adalah 80 ekor/m2. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan rancangan acak lengkap dengan rancangan desain faktorial dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan padat tebar rumput laut yaitu 50, 100, dan 150 gram sedangkan padat tebar kerang hijau 30, 60, dan 90 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju pertumbuhan dan kelulushidupan tertinggi terdapat pada perlakuan A1B1 dengan padat tebar rumput laut 50 gram dan kerang hijau 30 gram yaitu dengan nilai RGR sebesar 67,11±7,83%/hari dan SR terbaik sebesar 88,75%. Fitoplankton yang ditemukan mencakup 3 kelas, yaitu Bacillariophyceae, dan Cyanophyceae. Fitoplankton yang mendominasi pada setiap perlakuan adalah terdapat pada kelas Bacillariophyceae. Kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada perlakuan A1B1 dengan padat tebar rumput laut 50 gram dan kerang hijau 30 gram. Nilai BOD pada setiap perlakuan berkisar 4,5 – 7,1 mg/l.

Item Type: Article
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Aquaculture
Depositing User: Mr sugeng priyanto
Date Deposited: 29 Aug 2022 07:44
Last Modified: 29 Aug 2022 07:44
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/7925

Actions (login required)

View Item View Item