Widiastuti, Raden Dewi and Qonitatin, Novi (2022) AKTIVITAS PEMELIHARAAN RELASI MARITAL PADA PEREMPUAN REMARRIAGE (Pendekatan Penelitian Fenomenologi). Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text ABSTRAK RADEN DEWI WIDIASTUTI.pdf Download (99kB)

Abstract

Tuntutan kesetaraan gender yang berkembang dewasa ini ditengarai sebagai penyebab lahirnya fenomena perceraian yang terus meningkat di seluruh bagian di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya gugatan cerai oleh istri terhadap suami. Individu yang bercerai umumnya menikah kembali dengan harapan memiliki kehidupan perkawinan yang lebih baik dibandingkan perkawinan sebelumnya sementara hasil penelitian menunjukkan tingkat perceraian yang lebih tinggi pada pernikahan kembali dibandingkan pada pernikahan pertama. Tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam aktivitas pemeliharaan relasi marital perempuan remarriage. Partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan remarriage yang berdomisili di Jawa Barat sejumlah delapan orang, diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan karakteristik partisipan berusia 40-60 tahun, memiliki pekerjaan, menikah kembali pasca cerai hidup, menikah dengan laki-laki berstatus duda dan sama-sama memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, usia pernikahan kembali selama 1-10 tahun. Data dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik wawancara, peneliti mewawancarai partisipan dengan berpedoman pada pertanyaan penelitian setelah partisipan mengisi lembar kesediaan menjadi subjek penelitian, merekam percakapan dengan bantuan alat perekam suara dan mencatat data observasi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis isi yang menghasilkan temuan beberapa tema, yaitu: (1) harapan; (2) permasalahan perkawinan; (3) regulasi emosi; (4) resolusi konflik; (5) adaptasi; (6) menjalankan peran; dan (7) harmonis. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas pemeliharaan relasi marital ditentukan oleh jenis resolusi konflik. Disimpulkan bahwa perempuan remarriage dengan aktivitas pemeliharaan relasi marital dalam bentuk resolusi konflik destruktif/melawan (dominatif) dan sikap menghindar (avoidance) mengalami disharmonis dalam relasi maritalnya (lima partisipan), sementara perempuan dengan pola resolusi konflik konstruktif (mengalah dan kompromi) akan mengarahkan pada relasi marital yang harmonis (tiga partisipan). Faktor yang mempengaruhi aktivitas pemeliharaan relasi marital pada perempuan remarriage adalah aspek regulasi emosi dengan pendekatan cognitive reappraisal (penimbangan ulang). Penulis menyarankan implikasi yang dapat diterapkan oleh perempuan dengan remarriage yaitu meningkatkan keterampilan dalam regulasi emosi agar kepuasan dalam perkawinan terwujud, dengan ditempuh melalui program-program pelatihan, membaca jurnal-jurnal hasil penelitian terbaru, mengikuti program psiko edukasi yang berhubungan dengan materi dalam meningkatkan keterampilan regulasi emosi, mindfulness, dan komunikasi interpersonal. Peneliti selanjutnya dapat mengikutsertakan suami partisipan dalam proses penelitian dan dapat mengkaji lebih jauh bagaimana dinamika berkembangnya pemaknaan tentang pemahaman diri (cognitive reappriasal) pada pasangan remarriage mengingat mereka pernah mengalami kegagalan dari pernikahan sebelumnya.

Kata Kunci: pemeliharaan relasi marital; remarriage; dan resolusi konflik

Actions (login required)

View Item