Kurniawan, Agus Hendrik and Christiani, Lydia (2021) KEMAMPUAN LITERASI BUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO PADA INFORMASI KEBUDAYAAN MASYARAKAT SAMIN. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Text SKRIPSI AGUS HENDRIK KURNIAWAN_KEMAMPUAN LITERASI BUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO PADA IN.pdf Restricted to Repository staff only until 2025. Download (3MB)

Abstract

This study aims to determine how Diponegoro University students' cultural literacy
skills on Samin society’s culture information. The research method used in this
research is a qualitative research method with a phenomenological approach. This
study focuses on discovering Diponegoro University students' attitudes with their
cultural literacy skills while facing information about Samin society’s culture.
Informants were recruited through purposive sampling, in which the informants of
this study were eight informants who were Diponegoro University students, the
determination of informants was based on predetermined criteria according to the
research purposes. The data collection techniques used were observation, focus
group discussion, interview, and documentation study. The results of this study
indicate that six out of eight Diponegoro University student informants have literate
cultural literacy skills, and two out of eight Diponegoro University student
informants are known to have less literate cultural literacy skills. The difference in
cultural literacy abilities is caused by differences in the intensity of the interaction
of research informants with information on Samin society’s culture. Two out of six
Diponegoro University students who show literate cultural literacy skills have
interacted intensely with information on Samin society’s culture. This interaction
underlies the search for more information about the culture of Samin society,
leading to the process of led researching the Samin society's customary law,
because of their interest in the bad stigma of the Samin society’s culture. This
interest causes an intense interaction process on the information of Samin society
culture by generating an attitude of appreciation, sensitivity, openness, caring,
criticality, and understanding of other cultures, particularly the Samin society’s
culture. So it can be said that the emergence of an attitude of respect in another
cultures and cultural literacy skills depend on the exposure to information that a
person gets.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi budaya
mahasiswa Universitas Diponegoro pada informasi kebudayaan masyarakat Samin.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini memiliki fokus untuk
mengetahui bagaimana sikap dari mahasiswa Universitas Diponegoro dengan
kemampuan literasi budaya yang dimilikinya ketika dihadapkan dengan informasiinformasi kebudayaan masyarakat Samin. Informan didapatkan melalui purposive
sampling. Informan penelitian ini sebanyak delapan orang informan yang
merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro, penentuan informan didasarkan
pada kriteria yang telah ditetapkan sesuai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan yaitu observasi, focus group discussion, wawancara, dan studi
dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa enam dari delapan informan
mahasiswa Universitas Diponegoro memiliki kemampuan literasi budaya yang
tergolong literat dan dua dari delapan informan mahasiswa Universitas Diponegoro
tersebut diketahui memiliki kemampuan literasi budaya kurang literat. Perbedaan
kemampuan literasi budaya disebabkan oleh perbedaan intensitas interaksi
informan penelitian dengan informasi kebudayaan masyarakat Samin. Dua dari
enam mahasiswa Universitas Diponegoro yang menunjukkan kemampuan literasi
budaya literat diketahui pernah melakukan interaksi secara intens pada informasi
kebudayaan masyarakat Samin. Interaksi inilah yang mendasari terjadinya
pencarian informasi lebih lanjut tentang kebudayaan masyarakat Samin yang
berujung pada proses mengkaji hukum adat masyarakat Samin, karena
ketertarikannya terhadap stigma buruk pada kebudayaan masyarakat Samin.
Ketertarikan ini yang menyebabkan terjadinya proses interaksi secara intens pada
informasi kebudayaan masyarakat Samin dengan memunculkan sikap apresiasi,
kepekaan, keterbukaan, kepedulian, kritis, dan pemahaman pada budaya lain yaitu
kebudayaan masyarakat Samin. Sehingga dapat dikatakan bahwa munculnya sikap
penghargaan pada budaya lain dan kemampuan literasi budaya bergantung pada
paparan informasi yang diperoleh seseorang.

Actions (login required)

View Item