Madi, Kharis and Bintoro, Aris Catur and Widiastuti, MI and Kustiowati, Endang and Muhartomo, Hexanto and Pasmanasari, Elta Diah (2022) HUBUNGAN KADAR BRAIN DERIVED NEUROTROPIN FACTOR (BDNF) PADA PASIEN EPILEPSI YANG DIOBATI ASAM VALPROAT DAN FENITOIN DENGAN FUNGSI KOGNITIF. Masters thesis, Universitas Diponegoro.
Text (COVER)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -COVER.pdf Download (285kB) |
|
Text (BAB I)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB I.pdf Download (145kB) |
|
Text (BAB II)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB) | Request a copy |
|
Text (BAB VI)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN)
KHARIS MADI-22041317310005-TESIS -DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : Epilepsi dialami sekitar 70 juta orang di seluruh dunia. Kasus epilepsi yang membutuhkan multiterapi OAE terdapat pada 40 % total kasus epilepsi. Usia, tingkat pendidikan, onset dan frekuensi epilepsi serta lama terapi OAE memiliki implikasi terhadap fungsi kognitif penderita. Banyak pasien dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang karena terjadinya epilepsi intraktabel. Peran BDNF di hipokampus sangat penting pada proses belajar dan memori manusia dalam jangka panjang karena aktivitasnya dalam proses plastisitas sinaps. Kejang meningkatkan ekspresi BDNF mRNA dan protein. Penurunan level BDNF akan menyebabkan gangguan terutama pada LTP sehingga proses learning and memory juga terganggu.
Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan kadar Brain Derived Neurotropin Factor (BDNF) pada pasien epilepsi yang menggunakan kombinasi asam valproate dan fenitoin dengan fungsi kognitif. Menganalisi hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi yang diobati asam valproate dan fenitoin yang dipengaruhi faktor usia, tingkat Pendidikan, usia onset kejang, frekuensi bangkitan kejang, lama terapi kombinasi dan jenis kejang.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional berlangsung pada Januari – Mei 2022. Subyek penelitian adalah pasien epilepsi yang menggunakan kombinasi fenitoin – asam valproat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data pasien diperoleh dari rekam medik dan pengisian kuesioner. Pasien diminta untuk puasa selama ± 8-10 jam. Selanjutnya, pengambilan sample darah (±5 ml) BDNF dilakukan pada pukul 08.00-10.00 WIB. Penilaian fungsi kognitif dilakukan menggunakan MoCa-INA dan skala penilaian depresi Hamilton. Analisa data dengan uji korelasi Spearman dan uji korelasi partial. Hasil dikatakan bermakna bila nilai p <0.05.
Hasil Penelitian : Tiga puluh dua subyek penelitian menggunakan kombinasi fenitoin – asam valproat. Pasien epilepsi yang menggunakan kombinasi fenitoin-asam valproate terbanyak laki-laki 18 subjek (56.3%), rata-rata usia 34 tahun (20-60), berpendidikan SMA 17 subjek (53,1), jenis kejang terbanyak adalah kejang fokal (62,6%), rata-rata frekuensi bangkitan kejang 2 (1-25) kali per bulan, rata-rata usia onset kejang 10 (1-32) tahun, rata-rata lama terapi kombinasi fenitoin-asam valproate 10 (1-30) tahun dan didapatkan rata-rata skor MoCa-Ina 26,50 (22-28). Nilai kadar BDNF didapatkan rata-rata 39,93 (19,66-47,20) ng/mL. Dari uji korelasi Spearman antara hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi yang diobati asam valproate dan fenitoin didapatkan nilai Rho=-0.676 dan p=<0,001. Dari uji korelasi partial antara hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif masih tetap sama kuat setelah dikendalikan usia (r=0,692), frekuensi bangkitan kejang (r=0,641), lama terapi kombinasi (r=0,700), usia onset kejang (r=0,693). Dari uji korelasi partial antara hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi yang diobati asam valproate dan fenitoin semakin meningkat setelah dikendalikan tingkat pendidikan (r=0,812) dan jenis kejang (r=0,747).
Kesimpulan : Terdapat hubungan derajat kuat antara hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi yang diobati asam valproate dan fenitoin. Hubungan kadar BDNF dengan fungsi kognitif masih tetap sama kuat setelah dikendalikan usia, frekuensi bangkitan kejang, lama terapi kombinasi dan usia onset kejang serta terjadi peningkatan korelasi yang semakin kuat setelah dikendalikan tingkat pendidikan dan jenis kejang.
Kata Kunci: Epilepsi, fungsi kognitif, Brain Derived Neurotropin Factor (BDNF), skor MoCa-INA
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epilepsi, fungsi kognitif, Brain Derived Neurotropin Factor (BDNF), skor MoCa-INA |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical |
Depositing User: | Upload Mandiri FK |
Date Deposited: | 11 Aug 2022 05:35 |
Last Modified: | 12 Aug 2022 01:27 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/7484 |
Actions (login required)
View Item |