Eviana, Rafika and Widyastiti, Nyoman Suci and Mahati, Endang (2021) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BEKATUL BERAS HITAM (Oryza sativa L. indica) TERHADAP KADAR INSULIN DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN TOTAL PADA TIKUS DIABETES MELLITUS TIPE 2. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_Judul.pdf Download (109kB)
	Text (BAB I) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_BAB I.pdf Download (246kB)
	Text (BAB II) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) | Request a copy
	Text (BAB III) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) | Request a copy
	Text (DAPUS - LAMPIRAN) Rafika Eviana_22030119410025_Tesis_Daftar Pustaka Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik kronis yang dikarakteristikkan dengan adanya hiperglikemia yang persisten akibat dari gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 menunjukkan penurunan kadar insulin dan Kapasitas Antioksidan Total (KAT). Ekstrak bekatul beras hitam mengandung antosianin, flavonoid dan fenolik yang dapat memperbaiki kadar insulin dan KAT yang terjadi pada Diabetes Mellitus Tipe 2.
Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak bekatul beras hitam (Oryza sativa L. indica) terhadap kadar insulin dan KAT pada tikus Diabetes Mellitus Tipe 2.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan rancang pre test-post test randomized control group design pada 41 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol sehat (N), kontrol Diabetes Mellitus Tipe 2 (K-), Diabetes Mellitus Tipe 2 perlakuan metformin (K+) dan Diabetes Mellitus Tipe 2 perlakuan ekstrak bekatul beras hitam dosis bertingkat (P1, P2 dan P3). Intervensi diberikan melalui sonde oral selama 21 hari. Kadar insulin diukur menggunakan metode ELISA dan KAT diukur menggunakan metode FRAP dengan sampel serum darah. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T-Test, One-Way ANOVA, Wilcoxon, Kruskall Wallis, Mann Whitney dan Pearson.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada kadar insulin dan KAT sebelum dan sesudah intevensi (p-value < 0,05). Perbedaan kadar insulin dan KAT juga ditemukan bermakna antar keenam kelompok (p-value < 0,05). Terdapat perbedaan signifikan pada kadar insulin dan KAT kelompok K+, P1, P2 dan P3 dibandingkan dengan kelompok K- (p-value < 0,05). Kadar insulin tertinggi terdapat pada kelompok K+ (590,786 ± 3,460 pg/ml) dilanjutkan oleh kelompok P3 (575,838 ± 4,945 pg/ml). Begitu pula dengan KAT, nilai tertinggi terdapat pada kelompok K+ (5,463 ± 0,334 mmol/L) dilanjutkan oleh kelompok P3 (4,975 ± 0,215 mmol/L). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada perubahan KAT sebelum dan sesudah intervensi kelompok P3 dengan K+. Terdapat korelasi positif yang signifikan dan kuat antara kadar insulin dengan KAT.

Simpulan: Ekstrak bekatul beras hitam dapat meningkatkan kadar insulin dan KAT pada tikus Diabetes Mellitus Tipe 2. Pemberian ekstrak bekatul beras hitam dosis 60 mg/200gBB/hari tikus sama efektifnya dengan metformin 9 mg/200 g BB tikus dalam meningkatkan KAT tikus Diabetes Mellitus Tipe 2.

Kata Kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, ekstrak bekatul beras hitam, kadar insulin, KAT

Actions (login required)

View Item