Search for collections on Undip Repository

RESILIENSI PEMIJAT TUNANETRA LAKI-LAKI DEWASA DENGAN PELECEHAN SEKSUAL Studi Fenomenologi

Ervia, Kusumaningrum (2022) RESILIENSI PEMIJAT TUNANETRA LAKI-LAKI DEWASA DENGAN PELECEHAN SEKSUAL Studi Fenomenologi. Undergraduate thesis, Diponegoro.

[img] Text
ERVIA KUSUMANINGRUM_TESIS.pdf

Download (451kB)
[img] Text
ERVIA KUSUMANINGRUM_TESIS2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tunanetra pemijat memiliki risiko tinggi mendapatkan pelecehan seksual dari pasien. Akibat dari pelecehan memberikan dampak buruk pada tunanetra. Tunanetra yang mampu bertahan berhasil membentuk resiliensi. Resiliensi membantu tunanetra untuk lebih berkembang. Studi tentang resiliensi masih terbatas pada eksplorasi resiliensi terkait dengan kondisi disabilitas yang dialami. Penelitian resiliensi pada pemijat tunanetra laki-laki masih menjadi fenomena yang perlu dieksporasi lebih lanjut. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi resiliensi pemijat tunanetra laki-laki dewasa dengan pelecehan seksual. Metode penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi dengan kriteria inklusi tunanetra usia 20-50 tahun, laki-laki, bekerja sebagai pemijat, pernah mengalami pelecehan seksual dan memiliki nilai resiliensi minimal 3,00. Penelitian dilakukan pada 9 tunanetra dengan melakukan wawancara semi terstruktur selama 30-60 menit. Analisis data menggunakan metode Giorgi. Hasil penelitian menemukan tiga tema yang menggambarkan resiliensi tunanetra pemijat laki-laki dewasa yang mengalami pelecehan seksual. Tema tersebut yaitu (1) berusaha mencari sumber motivasi untuk bangkit dari trauma, (2) merasa bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarga, (3) mencoba berpikir positif, ikhlas, dan mengembangkan kewaspadaan untuk menghindari kejadian pelecehan berulang. Kesimpulan dari penelitian menggambarkan bahwa tunanetra yang mengalami keterpurukan akibat kejadian pelecehan akan berusaha bangkit dari kondisi tersebut. Tunanetra cenderung berusaha mencari dukungan baik dari keluarga, teman, maupun lingkungan, selain itu rasa tanggung jawab pada diri tunanetra sebagai laki-laki mendorong tunanetra membentuk eustress untuk bertahan dengan pekerjaan pijat dan membentuk resiliensi. Tunanetra yang beresiliensi mampu berpikir positif dan ikhlas menerima kondisinya sehinggga mampu mengembangkan kemampuan diri untuk lebih waspada dalam mengenali pelaku pelecehan dan menghindari kejadian pelecehan berulang.

Kata kunci: Resiliensi, Tunanetra pemijat, Tunanetra Dewasa
Daftar Pustaka: 108 (1999-2022)

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Nursing
Depositing User: Nisnaeni_ N_ Keperawatan_FK
Date Deposited: 01 Jul 2022 02:48
Last Modified: 01 Jul 2022 02:48
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/7127

Actions (login required)

View Item View Item