Ekaputra, Pramudana and Sasongko, Himawan and Soesilowati, Danu (2022) PERBANDINGAN ANTARA SCALP BLOCK DAN INFILTRASI LOKAL PERIINSISIONAL SEBAGAI ANALGETIK INTRAOPERATIF DAN POSTOPERATIF PADA OPERASI KRANIOTOMI ELEKTIF. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-COVER.pdf Download (122kB)
	Text (BAB 1) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 1.pdf Download (287kB)
	Text (BAB 2) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-BAB 7.pdf Restricted to Registered users only Download (56kB) | Request a copy
	Text (DAPUS LAMPIRAN) PRAMUDANA EKAPUTRA-22041018310010-TESIS-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang Pengobatan nyeri yang optimal mengurangi respon stres bedah intra dan pasca operasi, oleh karena itu memberikan stabilitas hemodinamik pada kraniotomi. Kombinasi analgesik sistemik dan anestesi lokal dapat mengurangi jumlah opioid sistemik.
Tujuan Membandingkan efek pemberian scalp block dan periinsisional infiltrasi untuk analgetik pada pasien bedah saraf elektif.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental randomized control trial. Sampel adalah pasien kraniotomi elektif yang sesuai dengan kriteria, dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Kedua kelompok diberikan perlakuan setelah dilakukan induksi dengan anestesi umum, kelompok pertama dilakukan scalp block, dan kelompok kedua dilakukan infiltrasi pada luka operasi. Obat yang diberikan adalah 20 ml bupivakain isobarik 0,25 % + Epinefrin 1:200.000. Dicatat data hemodinamik, kebutuhan opioid total selama operasi, dan juga nyeri 24 jam paska operasi. Uji statistik menggunakan Mann-whitney test dan independent T test.
Hasil Sampel keseluruhan berjumlah 14 pasien kraniotomi elektif. Didapatkan perbedaan bermakna pada hemodinamik pasien dimana kondisi pada scalp block cenderung lebih rendah pada tekanan darah diastolik antar kedua kelompok perlakuan pada saat 10 menit post infiltrasi (p=0,039) dan insisi (p=0,045), serta perbedaan bermakna pada mean arterial pressure antar kedua kelompok perlakuan pada saat 10 menit post infiltrasi (p=0,005). Total penggunaan opioid selama operasi didapatkan perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan (p=0,002) dimana pada scalp block jumlah penggunaan lebih sedikit. Tidak didapatkan perbedaan bermakna pada skor NRS paska operasi antar kelompok perlakuan (p=0,413).
Kesimpulan Scalp block lebih efektif dalam mengurangi kebutuhan opioid selama operasi. Scalp block tidak lebih efektif sebagai analgetik postoperatif dari pada periinsisional infiltrasi.
Kata Kunci: Neuroanestesia, kraniotomi elektif, scalp block, periinsisional infiltrasi, analgetik

Actions (login required)

View Item