Akhbar, Nugroho and Andar, Erie B. P. Setya (2021) Angka Kejadian Fraktur Basis Kranii di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Tahun 2019. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Latar Belakang : Cedera kepala merupakan penyebab utama kematian dengan insiden antara 67 sampai 317 per 100.000 individu. Sekitar 6-12% pasien yang menderita cedera kepala mengalami fraktur kepala. dengan sekitar 4% fraktur terjadi pada daerah basis cranii. Tanda-tanda klinis fraktur basis kranii menunjukkan sensitivitas 71% - 77% dengan Battle's sign dan unilateral periorbital ecchymosis memiliki 100% nilai prediksi positif sedangkan bilateral periorbital ecchymosis dan otorrhagia memiliki 70% nilai prediksi positif.
Metode : Penelitian deskriptif observational dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari rekam medis pasien fraktur skull base (basis kranii) akibat trauma kepala yang dirawat inap di RSUP Dr. Kariadi periode tahun 2019. Data kemudian dikelompokkan menjadi Fraktur basis kranii, Raccoon’s Eyes dan Battle’s Sign kemudian diolah dan dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil : Dari 29 sampel yang didapatkan. Berdasarkan usia, 2 sampel (6.9%) berusia dibawah 10 tahun, 6 sampel (20.7%) berusia diantara 10-20 tahun, 7 sampel (24.1%) berusia diantara 21-30 tahun, 6 sampel (20.7%) berusia diantara 31-40 tahun, 8 sampel (27.6%) berusia diatas 40 tahun. Terdapat 23 sampel penelitian (79.3%) berjenis kelamin laki-laki dan 6 sampel penelitian (20,7%) berjenis kelamin perempuan. 14 sampel (48.3%) mengalami trauma kepala ringan, 8 sampel (27.6%) mengalami trauma kepala sedang, dan 7 sampel (24.1%) mengalami trauma kepala berat. Berdasarkan gejala klinis 15 sampel terdapat raccoon eyes (51.7 %), 2 sampel menunjukan otorrhea (6.9%), otorrhagia 4 sampel (13.8%), battle sign 2 pasien (6.9%), yang menunjukkan lebih dari 1 gejala klinis sebanyak 3 sampel (10.3%) dan yang disertai kelainan neurologis ditemukan sebanyak 3 sampel (10.3%). fraktur basis kranii fossa anterior sebanyak 15 sampel (51.7%), fossa media 9 sampel (31.0%), fossa posterior 2 sampel (6.9%) dan mengenai lebih dari satu daerah fraktur sebanyak 3 sampel (10.3%). Berdasarkan lama perawatan kurang dari 5 hari sebanyak 15 sampel (15%), 5-10 hari sebanyak 11 sampel (37.9%), 11-15 hari sebanyak 2 sampel (6.9%), dan >15 hari sebanyak 1 sampel (3.4%).
Kesimpulan : Pasien fraktur basis kranii akibat trauma kepala yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode tahun 2019 terbanyak di temukan pada usia diatas 40 tahun dan sebagian besar adalah laki-laki dengan kasus terbanyak cedera kepala ringan dan lokasi cedera di fossa anterior dengan Raccon Eyes sebagai tanda klinis paling umum.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FRAKTUR BASIS CRANII |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine |
Depositing User: | Users 193 not found. |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 04:41 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 04:53 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/6896 |
Actions (login required)
View Item |