Aulia Nurfayza, Fitri (2020) PERILAKU DESIKASI LAPISAN TANAH PENAHAN LINDI TPA DENGAN MATERIAL KOMPOSIT DEWATERED SLUDGE INDUSTRI TEKSTIL, BENTONIT, KAPUR, DAN ABU SEKAM PADI. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Fitri Aulia Nurfayza_21080116140089_Cover Pengesahan Abstrak.pdf Download (173kB)

Abstract

ABSTRAK
Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah dilengkapi dengan lapisan tanah penahan lindi (liner). Sistem liner TPA yang baik dibutuhkan untuk mencegah lindi masuk, mencemari air tanah, dan lingkungan. Sistem liner TPA umumnya menggunakan tanah. Maka dalam penelitian ini, limbah lumpur kering (dewatered sludge) industri tekstil dimanfaatkan sebagai material utama penelitian. Namun, dengan koefisien permeabilitas lumpur kering yang tinggi maka perlu adanya penambahan material pada komposit liner dengan menambahkan bentonit, kapur, dan abu sekam padi. Penambahan bentonit, kapur dan abu sekam padi berturut – turut adalah 20 % , 30 %, 40 %, 50 %, dan 60 % bentonit, 1 % kapur, dan 8 % abu sekam padi. Pengujian
yang dilakukan adalah uji konduktivitas hidrolik dan uji pengeringan dengan menghitung nilai CIF atau luas keretakan yang terjadi pada komposit dengan menggunakan software Matlab 2019a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
komposit V2 (lumpur kering + 20 % bentonit), V7 (lumpur kering + 20 % bentonit + 1 % kapur), V9 (lumpur kering + 20 % bentonit + 1 % kapur + 8 % abu sekam padi), dan V10 (lumpur kering + 30 % bentonit + 1 % kapur + 8 % abu sekam padi) memiliki koefisien permeabilitas yang cukup baik yaitu sebesar 10-5cm/det – 10-7cm/det dengan nilai CIF cukup rendah yang diperoleh dari luas keretakan berkisar antara 0,64 % - 3,10 % dari kondisi suhu yang berbeda. Sehingga, didapati alternatif terbaik sebagai komposit liner TPA yang dapat digunakan adalah komposit V9 dengan komposisi lumpur kering + 20 % bentonit + 1 % kapur + 8 % abu sekam padi.
Kata kunci: keretakan pengeringan (desikasi), lumpur kering industri tekstil, konduktifitas hidraulik

Actions (login required)

View Item