Abdillah, Azky and Bharoto, Bharoto and Sudarwanto, Budi (2021) Desain Xylarium Bogoriense dengan Pendekatan Inklusif, Protektif dan Aktual. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

	Text Judul-Daftar Tabel.pdf - Published Version Download (291kB)
	Text BAB I.pdf - Published Version Download (94kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (645kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf - Published Version Download (221kB)

Abstract

Xylarium adalah suatu ruang penyimpanan koleksi berbagai jenis kayu berupa spesimen - spesimen untuk kemudian dapat digunakan dalam kegiatan penelitian. Penggunaannya adalah sebagai rujukan bagi para ilmuan di bidang botani yang menjadi salah satu dasar dalam metode penelitiannya. Namun pada awalnya, Xylarium ditujukan untuk memberikan informasi kepada semua kalangan yang berkaitan dengan penggunaan hasil hutan berupa kayu dan memberikan saran serta inspirasi mengenai fungsi baru terhadapnya.
Indonesia memiliki sebuah Xylarium dan keberadaannya sudah ada sejak masa Hindia Belanda. Xylarium tersebut adalah Xylarium Bogoriense yang berlokasi di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Didirikan pada tahun 1914 dibawah Proefstation voor het Boschwezen (cikal bakal Badan Litbang Kehutanan), saat ini Xylarium Bogoriense berada di bawah Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan. Lokasi lebih tepatnya berada di Lantai 3 Gedung Kelompok peneliti Biologi dan Pengawetan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu No.5, Kota Bogor.
Xylarium Boogoriense sudah tercatat dalam Index Xylariorum, Institutional wood collection of the World, sejak Edisi I (1957), Edisi II (1967), Edisi III (1988) sampai Edisi IV (2010). Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya Xylarium di Indonesia yang tercatat secara resmi dalam index tersebut dan menjadikannya sebagai satu-satunya rujukan penelitian kayu yang diakui oleh IAWA di Indonesia. Terbaru, Xylarium Bogoriense tercatat sebagai Xylarium dengan jumlah spesimen terbesar di dunia, mencapai 206.000 spesimen (mei 2020). Terdiri dari 3.668 jenis kayu (110 suku,
785 marga), 62 jenis rotan dan 56 jenis bambu.

Actions (login required)

View Item