Imlati, Medina Krisna and Suprapti, Atiek and Rukayah, R. Siti (2020) Pusat Kreatif (Creative Hub) di Semarang dengan Pendekatan Ruang Fleksibel. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Text
Judul.pdf - Published Version Download (196kB) |
|
Text
Bab.1.pdf - Published Version Download (162kB) |
|
Text
Bab.5.pdf - Published Version Download (214kB) |
|
Text
LP3A_MEDINA KRISNA IMLATI_21020116120029_Pusat Kreatif (Creative Hub) di Semarang.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Perkembangan ekonomi kreatif yang merupakan isu global berpengaruh terhadap perekonomian nasional yaitu dengan target kontribusi sebesar 12% terhadap PDB Nasional, 13 juta tenaga kerja, dan kontribusi ekspor mencapai 10% pada lima tahun kedepan. Sudah terdapat misi pemerintah terkait hal ini untuk mengembangkan industri ekonomi kreatif khas di masing-masing daerah dengan membentuk badan kementrian dan non kementrian) serta peraturan-peraturan. Melalui Perpres no.6 tahun 2015, Presiden pun membentuk badan non kementrian yaitu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai bentuk nyata dari usaha pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif bangsa.
Ekonomi kreatif ini memiliki beberapa bidang diantaranya: aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. Hal ini menimbulkan kesadaran bagi berbagai pihak dalam pembangunan fasilitas pusat kreatif sebagai upaya untuk menciptakan wadah yang menjadi ruang alternatif bagi berbagai kegiatan pengembangan industri kreatif salah satunya adalah pusat kreatif (Creative Hub).
Potensi ekonomi kreatif di Semarang berkembang dengan sector unggulannya yaitu fashion, kriya dan kuliner dan memiliki jumlah pelaku ekonomi kreatif nasional yang besar dengan angka 2,78% (BPS, 2016). Namun, fasilitas pusat kreatif terpadu dan representatif belum tersedia seperti layaknya di kota-kota besar dengan ekonomi kreatif yang berkembang lainnya di Indonesia. Fenomena maraknya pembangunan pusat kreatif dipicu oleh anggapan bahwa pusat kreatif (Creative Hub) dapat mengakomodir berbagai macam guna dan kegiatan dalam satu bangunan. Sedangkan iklim industri kreatif menimbulkan tuntutan ruang yang dinamis sebuah fasilitas kreatif dari pelakunya dalam menyelenggarakan berbagai aktivitas multisektor beragam skala yang dapat menyesuaikan dengan dinamika pengguna dan semangat kreativitas, pengembangan fleksibilitas ruang pada pusat kreatif dapat meningkatkan manfaat dan fungsionalitas bangunan itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architecture Engineering Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
Depositing User: | agus pramono |
Date Deposited: | 22 Apr 2022 08:07 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 08:07 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/5901 |
Actions (login required)
View Item |