SUMIYATI, Sri and Purwanto, Purwanto and Sudarno, Sudarno (2019) PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN KOMBINASI REAKTOR BIOFILM ANAEROB-AEROB. Doctoral thesis, School of Postgraduate Studies.

	Text 1. COVER DISERTASI Agsutus 2019.pdf Download (20kB)
	Text 6. DAFTAR ISI agustus 2019.pdf Download (542kB)
	Text Bab I Pengolahan Air Limbah.....Disertasi Sri S 2019.pdf Download (441kB)
	Text Bab II Pengoalahan Air Limbah.....Disertasi Sri S 2019.pdf Download (1MB)
	Text Bab III Pengolahan Air Limbah....Disertasi Sri S 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (921kB)
	Text Bab IV Pengolahan Air lmbah...Disertasi Sri S 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (700kB)
	Text Bab V Pengolahan air Limbah.....Disertasi Sri S 2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Bab VI Pengolahan Air Limbah...Disertasi Sri S.2019.pdf Download (210kB)
	Text Daftar Pustaka edisi terbaru jan 2019.pdf Download (357kB)

Abstract

Air limbah domestik mengandung banyak polutan sehingga diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik yaitu dengan teknologi biofilm. Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1). Menganalisis karakteristik awal air limbah domestik asli, 2). Menganalisis pengaruh penambahan bioaktivator MOL dan Lumpur IPAL Komunal terhadap lamanya waktu aklimatisasi serta 3). Menganalisis pengaruh penambahan bioaktivator MOL dan Lumpur IPAL Komunal terhadap penyisihan konsentrasi BOD, COD, TSS dan Amonium. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjut. Hasil penelitian antara lain: 1). Beberapa parameter air limbah asli menunjukkan konsentrasi yang melebihi baku mutu, 2). Pemberian bioaktivator MOL dan Lumpur IPAL Komunal berpengaruh terhadap lamanya waktu aklimatisasi sebagaimana dijelaskan pada analisis statistik berikut. Peneliti mengkategorikan waktu aklimatisasi menjadi 3 bagian yaitu waktu pendek, waktu sedang dan waktu lama. Nilai efisiensi antara bioaktivator MOL dan Lumpur IPAL Komunal berbeda secara signifikan. Penambahan bioaktivator MOL memberikan hasil dengan nilai efisiensi paling tinggi, disusul dengan penambahan bioaktivator Lumpur. Secara garis besar kesimpulan dari penelitian ini adalah pada tahap aklimatisasi bioaktivator MOL menghasilkan efisiensi yang paling tinggi daripada Lumpur dan Kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tahap aklimatisasi waktu pendek menghasilkan efisiensi yang paling tinggi dibandingkan waktu sedang dan waktu lama. Pengujian pengaruh dari jenis bioaktivator terhadap efisiensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai efisiensi dari ketiga jenis bioaktivator secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tahap aklimatisasi bioaktivator MOL menghasilkan efisiensi yang paling tinggi daripada Lumpur dan Kontrol. 3). Hasil analisis limbah artifisial dan asli baik dalam kondisi anaerob maupun aerob menunjukkan bahwa ada pengaruh bioaktivator, HRT dan interaksinya terhadap parameter pencemar secara simultan. Hal ini berarti jenis bioaktivator yang berbeda-beda menghasilkan pengukuran terhadap keseluruhan parameter yang berbeda pula. Kondisi anaerob pada air limbah artifisial meunjukkan bahwa pada HRT 3 jam, 6 jam dan 12 jam memberikan hasil pengukuran yang sama baiknya untuk semua parameter dan berbeda nyata dengan HRT 24 jam, sedangkan pada HRT 2 jam, 4 jam dan 7,5 jam memberikan hasil pengukuran BOD sama baiknya. Pada HRT 2 jam memberikan hasil pengukuran COD paling baik. Sementara pada limbah asli menunjukkan bahwa pada kondisi anaerob penambahan bioaktivator MOL memberikan pengaruh yang paling signifikan terhadap hasil pengukuran parameter pencemar terutama BOD dan COD. Dengan demikian pada kondisi aerob penambahan bioaktivator MOL memberikan pengaruh yang paling signifikan terhadap hasil pengukuran parameter terutama BOD dan COD.
Kata kunci: Air limbah domestik, bioaktivator, MOL, lumpur dan biofilm

Domestic wastewater contains a lot of pollutants so that it is necessary to process it before being discharged into the environment. One of the domestic wastewater treatment technologies is biofilm technology. The objectives of this study include: 1). Analyzing the initial characteristics of native domestic wastewater, 2). Analyzing the effect of adding MOL bioactivators and Communal WWTP sludge to the acclimatization time and 3). Analyze the effect of adding MOL bioactivator and Communal WWTP sludge on the removal of concentrations of BOD, COD, TSS and Ammonium. This research is divided into two stages, namely preliminary research and further research. Research results include: 1). Some parameters of original wastewater show concentrations that exceed the quality standard, 2). The addition of MOL bioactivator and communal IPAL sludge affected the duration of acclimatization as explained in the following statistical analysis. The researcher categorized the acclimatization time into 3 parts, namely short time, medium time and long time. The efficiency between the MOL bioactivator and Communal WWTP sludge was significantly different. The addition of MOL bioactivator gave the highest efficiency results, followed by the addition of sludge bioactivator. At the acclimatization stage the MOL bioactivator produced the highest efficiency compared to Sludge and Control. Thus it can be concluded that the acclimatization stage with a short time produces the highest efficiency compared to medium and long time. Testing the effect of bioactivator types on efficiency showed that there were significant differences in efficiency of the three types of bioactivators. Thus it can be concluded that at the acclimatization stage the MOL bioactivator produced the highest efficiency compared to Sludge and Control. 3). The results of the analysis of artificial and original waste in both anaerobic and aerobic conditions indicate that there is an effect of bioactivator, HRT and its interaction with pollutant parameters simultaneously. This means that different types of bioactivators produce different measurements of the overall parameters. Anaerobic conditions in artificial wastewater showed that in HRT of 3 hours, 6 hours and 12 hours gave the same good measurement results for all parameters and significantly different from 24-hour HRT, while HRT of 2 hours, 4 hours and 7.5 hours gave measurement results of BOD is just as good. HRT of 2 hours provides the best COD measurement results. In the original waste the addition of MOL bioactivator in anaerobic conditions had the most significant influence on the results of measurements of pollutant parameters, especially BOD and COD. Thus in aerobic conditions the addition of MOL bioactivator gave the most significant effect on the results of parameter measurements, especially BOD and COD.
Keywords: Domestic wastewater, bioactivator, MOL, sludge and biofilm

Actions (login required)

View Item