Hadi, Saiful and Setiawan, Andreas Arie (2022) HUBUNGAN ANTARA FRAGMENTASI QRS DENGAN FRAKSI EJEKSI PADA PASIEN INFARK MIOKARD ; STUDI KASUS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) COVER.pdf Download (82kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (59kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (28kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (68kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Infark miokard adalah ketidaksimbangan suplai darah yang dapat menyebabkan kematian sel jantung. Diagnosis dini iskemia jantung sangat penting untuk manajemen pasien yang lebih efektif. Elektrokardiogram berperan dalam mengevaluasi awal, penegakan diagnosis, prognosa dan penentuan tatalaksana infark miokard. Fragmentasi QRS merupakan penanda EKG yang menggambarkan adanya jaringan parut miokardium. Pemeriksaan penunjang klinis elektrokardiografi yang dihubungan dengan fraksi ejeksi dapat sebagai deteksi dini yang menunjukkan kondisi dan prognosis pasien. Penurunan fraksi ejeksi setelah infark miokard menjadi prediktor kuat hasil keluaran yang buruk.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara fragmentasi QRS dengan fraksi ejeksi pada pasien infark miokard yang dirawat di RSDK
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif. Pengambilan data rekam medis pasien periode Desember 2020 – Mei 2021 di RSUP. Dr. Kariadi. Didapatkan 58 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan analisis hubungan fragmentasi QRS dengan fraksi ejeksi menggunakan uji Chi Square dan estimasi risiko.
Hasil: Sampel penelitian diperoleh laki-laki (81%) lebih banyak dari wanita (19%) dengan rerata usia 59.50  9.46. Mayoritas subyek memiliki fragmentasi QRS yaitu 31 orang dengan durasi < 120 ms sebesar 53.4%. Rerata fraksi ejeksi didapatkan sekitar 50%. Pada perbedaan LVEF Biplane menurut kejadian fragmentasi QRS didapatkan fragmentasi lebar dengan durasi >120 rerata LVEF biplane (46.6) dan LVEF Teichz (47.8) rendah. Hasil uji Chi_Square menunjukkan tidak ada hubungan antara kejadian fragmentasi QRS dengan kejadian LVEF Teichz rendah (p : 0,440). Namun proporsi kejadian LVEF rendah lebih besar pada kelompok yang kejadian fragmentasi QRS nya positif (55,6 %) dibanding fragmentasi QRS nya negatif (38,5 %). Hasil penelitian estimasi resiko didapatkan nilai rasio pevalensi sebesar 1,444.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kejadian fragmentasi QRS dengan kejadian LVEF Biplane dan LVEF Teichz rendah pada pasien yang dirawat di RSDK. Akan tetapi, didapatkan proporsi kejadian LVEF rendah lebih besar pada kelompok yang kejadian fragmentasi QRS nya positif

Kata kunci: Infark miokard, fragmentasi QRS, fraksi ejeksi

Actions (login required)

View Item