Wibowo, Dewi Kartika and Nasia, Avina Anin and Skripsa, Tira Hamdillah and Prabowo, Yoghi Bagus (2022) Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Oral Health-Related Quality of Life (OHRQoL) pada Masa Pandemi COVID-19. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-COVER.pdf Download (151kB)
	Text (BAB 1) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 1.pdf Download (125kB)
	Text (BAB 2) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) DEWI KARTIKA WIBOWO-22010218130053-KTI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan OHRQoL penduduk Indonesia pada masa Pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. 1364 responden berusia 18 tahun ke atas dengan tingkat pendidikan berbeda mengisi kuesioner daring pada bulan Agustus hingga November 2021. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji Post Hoc.
Hasil: Responden menyatakan tidak mengalami perubahan dalam konsumsi minuman tinggi kandungan gula (53,3%), menyikat gigi/membersihkan gigi tiruan 2 kali sehari (66%), pernah mengalami masalah gigi dan mulut (68,8%), kondisi
gigi dan mulut cukup baik (43%), tidak pernah ke dokter gigi (46%), dan tidak mengalami perubahan kualitas hidup terkait kondisi gigi dan mulut (72,6%). Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dialami adalah sariawan (14,9%).
Terdapat perbedaan signifikan antara OHRQoL kelompok tidak menyelesaikan pendidikan SD dengan pendidikan menengah, tidak menyelesaikan pendidikan SD dengan pendidikan tinggi, pendidikan dasar dengan pendidikan menengah, pendidikan dasar dengan pendidikan tinggi, dan pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi (p < 0,05), namun tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok tidak menyelesaikan pendidikan SD dengan pendidikan dasar (p = 0,324).
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan OHRQoL penduduk Indonesia pada masa Pandemi COVID-19.
Kata kunci: Indonesia, Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut, Pandemi COVID-19, Tingkat pendidikan

Actions (login required)

View Item