SITANGGANG, GEO VEGGY L (2022) ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JOGO TONGGO ANTARA RW 08 KELURAHAN BULUSAN DAN RW 07 KELURAHAN NGESREP DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO GEO.pdf - Published Version Download (8kB)

Abstract

Pemerintah Jawa Tengah membuat kebijakan dengan menerbitkan Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Percepatan Penanganan COVID-19 di Tingkat Kerukunan Masyarakat melalui pembentukan “Satgas Jogo Tonggo”. Berdasarkan studi pendahuluan, progres pelaksanaan Jogo Tonggo di Kota Semarang mencapai 99,70% dimana hanya 2 dari 177 desa yang pelaksanaan Jogo Tonggo tidak mencapai 100%, yaitu Desa Srondol Wetan sebesar 87,50% dan Desa Ngesrep sebesar 79,55
%. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pemberdayaan masyarakat oleh satgas Jogo Tonggo dalam pelaksanaan program Jogo Tonggo antara RW 08 Desa Bulusan dan RW 07 Desa Ngesrep Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis dan pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Satgas Jogo Tonggo di RW 07 Desa Ngesrep belum optimal dibandingkan dengan RW 08 Desa Bulusan. Hal ini terkait dengan, Satgas Jogo Tonggo belum berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat dan tidak menggunakan struktur organisasi, mobilisasi sumber daya yang kurang dalam hal sarana prasarana dan tenaga dll. Disimpulkan bahwa pelaksanaan program Jogo Tonggo belum berkelanjutan seperti mengharapkan. Disarankan kepada pihak kecamatan, desa dan puskesmas untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi dan memberikan sosialisasi kepada Satgas Jogo Tonggo dan masyarakat.

Kata Kunci: Covid-19, Jogo Tonggo, Pemberdayaan Masyarakat

Actions (login required)

View Item