Hasina, Nurlita (2021) RE-DESIGN SISTEM PLAMBING GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN PENUNJANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIT 1 (LAB SKILL) UNIVERSITAS DIPONEGORO. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Nurlita Hasina_21080117140055_Cover, Pengesahan, Abs.pdf Download (714kB)

Abstract

ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di dunia. Kebutuhan manusia akan air pada saat ini sangatlah besar baik untuk dikonsumsi maupun untuk
menunjang kehidupan manusia. Banyaknya jumlah pengguna air bersih dan pembangunan gedung saat ini, maka kebutuhan air bersih menjadi sebuah kebutuhan
primer yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, untuk memenuhi kebutuhan air bersih disebuah gedung diperlukan sebuah sistem yang dinamakan
dengan sistem plambing. Oleh sebab itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilakukan bersamaan dan dengan memperhatikan tahapan-tahapan perencanaan
gedung itu sendiri, yaitu dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut. Gedung Fakultas Kedokteran Penunjang Rumah Sakit Pendidikan Unit 1 (Lab Skill) merupakan gedung yang diperuntukan sebagai sarana mahasiswa fakultas kedokteran untuk tempat berlatih keterampilan klinis baik keterampilan berkomunikasi, pemeriksaan fisik, ataupun tindakan medik dan prosedur invasif. Gedung ini memiliki jumlah lantai sebanyak 5 lantai. Dalam rangka memenuhi aspek konservasi air berdasarkan konsep Green Building, dilakukan perencanaan sistem plambing dengan
menimbang aspek water metering, water recycling, water reduction, water fixture, dan efisiensi air landskap. Dari usaha tersebut dicapai presentase konservasi air sebesar
58,5%. Sistem penyediaan air bersih bersumber dari deep well dengan kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan jumlah penghuni. Berdasarkan jumlah penghuni gedung
diperkirakan penggunaan air harian sebesar 43.3200 L/hari. Sistem penyaluran air buangan dibagi menjadi air bekas dan air kotor, dimana air kotor akan dialirkan menuju biotank sebelum diresapkan dan air bekas akan dialirkan menuju bak penampungan sementara dan akan diolah dengan mengunakan biofilter untuk menghasilkan air yang
dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet dengan estimasi jumlah air bekas yang dihasilkan sebesar 9060 L/hari. Selain pemanfaatan air bekas, usaha konservasi air dilakukan dengan meresapkan air hujan ke sumur resapan hujan untuk mengembalikan fungsi air tanah. Sumur yang direncanakan yaitu sebanyak 3 sumur dengan kedalaman 2 m.
Kata Kunci: Sistem plumbing, Green building, konservasi air

Actions (login required)

View Item