Search for collections on Undip Repository

PENGARUH PERGERAKAN UDARA PADA KONDISI TERMAL DI STASIUN SEMARANG TAWANG

HANA FAZA SURYA RUSYDA, HANA FAZA SURYA RUSYDA and ERNI SETYOWATI, ERNI SETYOWATI and GAGOEK HARDIMAN, GAGOEK HARDIMAN (2019) PENGARUH PERGERAKAN UDARA PADA KONDISI TERMAL DI STASIUN SEMARANG TAWANG. Masters thesis, undip.

[img] Text
cover.pdf - Submitted Version

Download (192kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf - Submitted Version

Download (37kB)
[img] Text
Abstrak.pdf - Submitted Version

Download (181kB)

Abstract

Pada iklim tropis lembab, terutama di Indonesia, pergerakan udara sangat
berpengaruh besar terhadap kenyamanan termal. Stasiun Semarang Tawang
merupakan bangunan konservasi di kawasan Kota Lama Semarang. Desain
bangunannya bergaya kolonial dengan tipologi dinding tebal dan ruang-ruang
dengan banyak bukaan berupa ventilasi alami sebagai salah saktu faktor dari
terkait dengan termal dan pergerakan angin. Tujuan dari penelitian ini
mengobservasi dan mengidentifikasi bangunan Stasiun Tawang yang mengenai
pengaruh pergerakan udara terhadap kondisi termal yang disebabkan dari variable
temperatur efektif (TE). Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif
deduktif empirik dengan pengukuran di lapangan menggunakan
Thermohygrometer untuk kelembaban dan suhu udara serta KW 0600653 Hot
Wire Anemometer untuk pengukuran pergerakan angin. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan grafis diagam dan software SPSS stastistik untuk
perbandingan dan menggukan software Ecotect 2011, dan Autodesk Flow
Simulation sebagai simulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terlihat
gambaran visual angin yang mementuk arus terpisah dan trubulent. Pergerakan
angin mempergaruhi temperatur efektif (TE) yang dihasilkan. Oleh karena itu,
ketahui pada temperatur efektif (TE) tiap-tiap zona memiliki suhu yang berbeda￾beda, antara lain temperatur efektif (TE) tertinggi pada zona A adalah pada ruang
kantor yang sebesar 28.43 °C, sedangkan TE tertinggi pada zona B adalah pada
ruang hall yang sebesar 27.35 °C, dan TE tertinggi pada zona C adalah pada
ruang toko yang sebesar 27.74 °C. Sehingga pada bangunan Stasiun Tawang
masih terdapat banyak ruang yang belum memenuhi kenyamanan termal terutama
pada ruang interiornya yang terkait dengan pergerakan udaranya. Hal ini perlu
penambahan pergerakan angin dengan menggunakan media mekanik separti
kipas angin, ex haust fan atau air conditioner (AC) untuk ruang tertutup.
Kata kunci: Pergerakan udara, Penghawaan, Kenyamanan Termal, Stasiun
Semarang Tawang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Engineering > Architecture Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Master Program in Architecture
Depositing User: Magister Arsitektur
Date Deposited: 14 Mar 2022 01:50
Last Modified: 14 Mar 2022 01:50
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4971

Actions (login required)

View Item View Item