Syakira, Hana (2020) OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG. UNSPECIFIED thesis, Universitas Diponegoro.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK
Kecamatan Banyumanik termasuk kecamatan dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi dengan jumlah penduduk Kecamatan Banyumanik di tahun 2018 tercatat sebesar 162.408 jiwa dan rata-rata timbulan sampah domestik per hari dari Kecamatan Banyumanik adalah 49,54 ton/hari. Kecamatan Banyumanik memiliki 22 TPS, 2 unit dump truck, 6 unit armroll truck, dan 26 kontainer sampah. Persentase pelayanan pengangkutan sampah di Kecamatan Banyumanik pada tahun 2019 hanya sebesar 38,55% sedangkan target pelayanan sampah pada tahun 2024 adalah sebesar 58,74%. Permasalahan utama dalam sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Banyumanik adalah adanya sebagian volume sampah yang tidak bisa masuk ke dalam kontainer yang akan diangkut ke TPA Jatibarang sehingga bertumpuk di TPS. Oleh karena itu, perlu adanya optimasi sistem pengangkutan sampah Kecamatan Banyumanik. Optimasi ini memiliki tiga tujuan yaitu untuk menganalisis kondisi eksisting pengangkutan sampah di Kecamatan Banyumanik; mengoptimasi sistem pengangkutan sampah Kecamatan Banyumanik sesuai dengan target yaitu pemanfaatan sisa jam kerja yang maksimal serta tingkat pelayanan sebesar 58,74% di tahun 2024; dan menghitung jumlah emisi GRK yang dihasilkan dari armada pengangkut kegiatan pengangkutan sampah di Kecamatan Banyumanik. Rute pengangkutan sampah dioptimasi menggunakan network analysis pada aplikasi berbasis GIS. Berdasarkan hasil optimasi, terdapat penambahan jumlah ritasi pada 2 unit dump truck dan 3 unit armroll truck yang menyebabkan peningkatan persentase pelayanan yang semula 38,55% naik menjadi 46,52% di tahun 2019. Kemudian, untuk mencapai target tingkat pelayanan 58,74% di tahun 2024, terdapat penambahan armada armroll truck sejumlah 2 unit yang direncanakan pada tahun 2021 dan 2024 serta penambahan kontainer sejumlah 9 unit. Untuk mewujudkan target terlayaninya pengangkutan sampah sebesar 58,74% pada tahun 2024, diperlukan APBD sebesar Rp3.744.007.091 pada tahun tersebut. Emisi GRK khususnya CO2 yang dihasilkan dari kegiatan pengangkutan sampah di Kegiatan Banyumanik pada kondisi eksisting adalah 25,1 ton/bulan. Sementara itu, sistem pengangkutan setelah adanya optimasi rute menghasilkan emisi GRK sejumlah 24,7 ton/bulan.
Kata kunci : pengangkutan sampah, waktu operasional, optimasi, emisi gas rumah kaca
Item Type: | Thesis (UNSPECIFIED) |
---|---|
Subjects: | Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering |
Depositing User: | Users 182 not found. |
Date Deposited: | 03 Dec 2021 02:40 |
Last Modified: | 03 Dec 2021 02:40 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4843 |
Actions (login required)
View Item |