Santoso, Imam and Setioko, Bambang and Pandelaki, Edward Endrianto and Suprapti, Atik (2021) TANDHA SEBAGAI BASIS TRANSFORMASI RUANG dari SAKRAL ke PROFAN PADA ALUN-ALUN SURAKARTA. Doctoral thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Text
1. Cover_Daftar Isi.pdf Download (5MB) |
|
Text
2. Bab I-II.pdf Download (5MB) |
|
Text
3. Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (655kB) |
|
Text
4. Bab IV-VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
|
Text (Kesimpulan dan Saran)
5. Bab VII.pdf Download (276kB) |
|
Text
6. Daftar Pustaka.pdf Download (3MB) |
Abstract
Alun-alun Surakarta merupakan sebuah fenomena ruang publik di pusat kota sejak jaman
kerajaan masa lalu yang masih ada. Dan sebagai kawasan pusat kegiatan masyarakat
dalam mengapresiasi beragam kegiatan tradisi budaya Jawa, ekonomi, sosial dan
masyarakat. Kegiatan yang bersifat budaya dan ekonomi menjadi sangat mendominasi di
alun-alun. Pada masa kerajaan, kawasan alun-alun merupakan kawasan yang bersifat
sakral. Kini terkait beragam kegiatan telah bergeser bersifat profane. Dahulu, ruang di Alun-
alun, utamanya di sebelah Kidul ditutup karena memiliki privatisasi tinggi, dan berfungsi
sebagai tempat dari ritual hening dan kontemplasi sinuwun atau raja (I. Santoso, 2021).
Kemajuan jaman dan tuntutan kehidupan masyarakat mengakibatkan perubahan zona
zona keruangan di alun-alun. Perlindungan (pangayoman) dan kenyamanan (pelipuran)
terkait tradisi budaya Jawa mulai surut di kawasan alun-alun, berakibat menjadi kurang
kokoh dan mantab (ajeg). Mempengaruhi pula pada nilai-nilai keruangan sakral dan
profane di kawasan alun-alun; dikhawatirkan berpengaruh pula terhadap kawasan keraton
secara keseluruhan.
Pengetahuan tentang transformasi dalam arsitektur yang telah berkembang hingga saat ini
masih bersifat perubahan bentuk ruang kasat mata. Kajian-kajian belum mampu
menjelaskan proses perubahan keruangan sakral ke profan yang penyebabnya sesuatu
yang intangible.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pengetahuan tentang perubahan
keruangan yang sakral dan profan pada suatu tempat (place), melalui transformasi
keruangan di Alun-alun Surakarta.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Strauss & Corbin,
2015) dengan pemaknaan grounded research. Sebagai metode penelitian kualitatif dengan
penggunaan sejumlah prosedur sistematis dalam membangun teori subtantive dari suatu
fenomena yang disusun secara induktif (Barney, Glaser and Strauss, 1967; Setioko, 2011).
Yang dalam tahapannya bersifat induktif dan memerlukan pemaknaan pada prosesnya.
Sehingga metode ini dianggap mampu untuk mengeksplorasi lebih mendalam dan tajam
terhadap perubahan ruang sakral ke profan.
Hasil temuan penelitian ini adalah teori keruangan tandha sebagai basis transformasi
keruangan sakral ke profane yang dibangun melalui tiga kategori konsep: ajeg,
pangayoman dan pelipuran. Kristalisasi melalui proses pengendapan dari nilai-nilai
keruangan sakral dan profane. Menemukan teori tandha melalui penggalian fenomena
diskrit perubahan sifat keruangan sakral menuju profane. Hasil teorisasi tandha tersebut
dapat memberikan kontribusi pengetahuan transformasi ruang pada keruangan publik
bersifat sakral ke profan, khususnya rumpun teori pada lingkup ilmu arsitektur. Novelty dari
penelitian ini adalah menggali teori lokal yang lebih kepada hal-hal yangl intangible
(abstrak) yang terkait tempat (place) melalui teori tandha sebagai basis transformasi ruang
dari sakral ke profan di Alun-alun Surakarta.
Kata Kunci: alun-alun, tandha, transformasi ruang, sakral, profan, ajeg, pangayoman,
pelipuran
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Architecture Engineering Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Doctor Program in Architecture and Urban Planning |
Depositing User: | maskuron FT |
Date Deposited: | 24 Nov 2021 06:38 |
Last Modified: | 30 Nov 2021 04:28 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4740 |
Actions (login required)
View Item |