Search for collections on Undip Repository

Timur Sinar Suprabana: Karya dan Dunianya 1980-2012

WIYANTO, WAWAN (2019) Timur Sinar Suprabana: Karya dan Dunianya 1980-2012. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Wawan Wiyanto.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (351kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Timur Sinar Suprabana: Karya dan Dunianya, 1980-2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap awal Timur Sinar Suprabana memasuki dunia sastra, menjelaskan perjalanan kesastrawanan Timur
Sinar Suprabana dari tahun 1980-2012, dan menjelaskan karya-karya Timur Sinar Suprabana serta kontribusinya dalam bidang sastra di Jawa Tengah. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat kegiatan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi fakta, dan historiografi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Timur Sinar Suprabana adalah salah satu sastrawan Semarang. Namanya mulai dikenal sejak 1980 hingga sekarang berkat karya-karyanya yang banyak dipublikasikan di berbagai media massa di
Indonesia. Bahkan puisinya telah banyak diterbitkan, baik dalam kumpulan puisi tunggal maupun antologi puisi. Puisinya yang termuat dalam kumpulan puisi itu, ada dua yaitu Sihir Cinta (2008) dan Kesiur Dari Timur (2012). Sementara yang termuat dalam antologi puisi yaitu Mata Sunyi (2005), Malam (2005), Lembah yang Tak Henti Bernyanyi (2007), Dengan Cinta (2007), Nyanyian dari Ruang di Garis Tangan (2007), Langit Semarang (2008), Stamboel Maen Mata (2008), Gobang Semarang (2009), dan Menyelam Dalam (2011). Karya-karyanya berupa cerpen dan puisi memuat tiga aliran sastra, yaitu romantisme, realisme, dan surealisme. Timur Sinar Suprabana telah memberikan kontribusi yang cukup penting bagi perkembangan sastra di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, melalui pendirian komunitas atau wadah sastra, yaitu Keluarga Penulis Semarang, Bening Penulis Muda Semarang, dan Kelompok 9. Komuntas sastra tersebut membawa dampak positif sehingga banyak berkembang kegiatan sastra yang berhasil menggerakkan kreativitas para pengarang pemula. Perkembangannya yang pada
waktu itu, secara tidak langsung juga memunculkan kantong-kantong kebudayaan sejenis (sastra) di kota-kota lain, seperti Keluarga Penulis Kudus, Keluarga
Penulis Tegal, dan Keluarga Penulis Surabaya. Selain itu, Timur Sinar Suprabana juga mendirikan wadah bersastra bernama Rumah Budaya Gubug Penceng di Kota Semarang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: “Timur Sinar Suprabana:
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 24 Feb 2021 03:54
Last Modified: 24 Feb 2021 03:54
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4256

Actions (login required)

View Item View Item