Search for collections on Undip Repository

Sanggar Bumi Tarung: Ekspresi Realisme Sosialis di Yogyakarta, 1961-1965

WINDA, SRI AYU (2019) Sanggar Bumi Tarung: Ekspresi Realisme Sosialis di Yogyakarta, 1961-1965. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
SRI AYU (2019).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (836kB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang ekspresi Realisme Sosialis dalam karya-karya seniman yang tergabung dalam Sanggar Bumi Tarung di Yogyakarta, 1961-1965. Skripsi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat kegiatan pokok yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan terdiri atas arsip, surat kabar, majalah, jurnal, buku-buku, dan sumber audiovisual. Sanggar Bumi Tarung berdiri atas inisiatif Amrus Natalsya dan beberapa mahasiswa serta pengajar Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di
Yogyakarta. Sanggar ini merupakan sanggar yang berafiliasi dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Keadaan politik masa itu memengaruhi semua bidang termasuk wilayah kebudayaan. Kepribadian Indonesia termasuk ke dalam Manipol USDEK yang digunakan Orde Lama untuk mencari kesenian yang besifat Indonesia. Realisme
Sosialis yang digunakan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dianggap menjadi aliran yang sesuai dengan pencarian tersebut. Realisme Sosialis diprakarsai oleh Maxim Gorky dan dikenal sebagai aliran seni yang
menggambarkan kondisi rakyat. Walaupun Realisme Sosialis menjadi aliran resmi Lekra pada 1959, tetapi Seni untuk Rakyat sudah menjadi konsep kesenian lembaga ini semenjak pendiriannya pada 1950. Aliran ini kemudian disebarkan
oleh Lekra pada berbagai bidang seni seperti kethoprak, lukis, musik, sastra, dan lainnya. Realisme Sosialis juga disebarkan ke berbagai daerah, termasuk di Yogyakarta.
Realisme Sosialis dan Lekra memikat banyak seniman untuk bergabung di dalamnya, termasuk banyak seniman yang ada di Yogyakarta. Daerah ini dikenal sebagai basis Realisme Sosialis yang kuat karena banyak seniman yang menggunakan seni kerakyatan dan adanya ASRI dengan pengajar yang
merupakan seniman sanggar. Di daerah ini pula, Sanggar Bumi Tarung didirikan pada 1961 oleh Amrus dan kawan-kawan. Sanggar Bumi Tarung sejak awal berdirinya memutuskan untuk bergabung dengan Lekra, sehingga setiap
anggotanya merupakan anggota Lekra. Sanggar ini berada di bawah Lembaga Seni Rupa (Lesrupa) milik Lekra dan mengamalkan Realisme Sosialis sebagai konsep estetik yang digunakan. Selain itu, sanggar ini juga menggunakan asas,
kombinasi, dan metode yang sudah ditentukan oleh Lekra untuk membuat karya. Aturan tersebut dikenal sebagai 1-5-1 yaitu asas Politik sebagai Panglima, lima kombinasi, dan metode kerja Turba. Dari acuan yang ditentukan oleh Lekra, Sanggar Bumi Tarung berhasil membuat beberapa karya seni lukis dan cukilan kayu yang masih bisa
dilacak.Tema yang digunakan dalam karya seniman sanggar ini adalah gambaran rakyat buruh dan tani. Karya yang dihasilkan diharapkan mempunyai peran sosial
tidak hanya peran etis yang menjadi tujuan dari aliran Realisme Sosialis atau Seni untuk Rakyat yang digunakan Sanggar Bumi Tarung.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Realisme Sosialis; Sanggar Bumi Tarung; Yogyakarta
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 23 Feb 2021 07:24
Last Modified: 23 Feb 2021 07:24
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4245

Actions (login required)

View Item View Item