Search for collections on Undip Repository

Dari Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) ke Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (Skka) Pius X: Studi Lembaga Pendidikan Kejuruan Swasta Katolik di Magelang Tahun 1953-1964

MUNAWAROH, SITI (2019) Dari Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) ke Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (Skka) Pius X: Studi Lembaga Pendidikan Kejuruan Swasta Katolik di Magelang Tahun 1953-1964. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Siti Munawaroh.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (965kB)

Abstract

Skripsi berjudul “Dari Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) ke Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) Pius X: Studi Lembaga Pendidikan Kejuruan Swasta Katolik di Magelang Tahun 1953-1964” ini menyajikan permasalahan tentang bagaimana perkembangan SGKP Pius X selama 1953
hingga 1964 dan mengapa terjadi perubahan dari SGKP ke SKKA Pius X. Guna mengkaji permasalahan tersebut dalam skripsi ini digunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sejumlah pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini meliputi ilmu institusi dan ilmu pendidikan khususnya konsep tentang sekolah sebagai sistem dan norma agama.
Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Misionaris Katolik di Magelang telah ada sejak datangnya Pastor Van Lith, SJ pada tahun 1896. Banyak sekolah Katolik yang didirikan oleh Kongregasi Katolik untuk menerima khusus
siswa laki-laki. Hingga tahun 1927 hanya ada satu sekolah khusus putri yaitu Internaat Mendoet di Muntilan. Hal ini yang mendorong Mgr. Soegijapranata sebagai pimpinan Vikariat Apostolik Semarang datang menawarkan kepada
Tarekat Carolus Borromeus untuk mendirikan sekolah kepandaian putri setelah pasca proklmasi kemerdekaan.
Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa SGKP Pius X telah berhasil berdiri atas prakarsa Mgr. Soegijapranata. Karya pendidikan Suster-Suster Carolus Borromeus diwujudkan melalui pengetahuan teori dan ketrampilan praktis agar memiliki kompetensi keahlian dan perilaku dalam bidang kerumahtanggaan sesuai dengan semangat dasar pendiri Kongregasi Carolus Borromeus. Sistem pendidikan di SGKP Pius X terdiri dari beberapa unsur yaitu tenaga ajar, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Perkembangan sekolah ini tidak terlepas dari pihak Yayasan Tarakanita yang menjadi wadah
SGKP Pius X serta bantuan dari pemerintah. Sekolah ini berupaya menyesuaikan diri dengan kebijakan pendidikan kejuruan di seluruh Indonesia. Diberlakukannya Ketetapan MPRS RI No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik RI sebagai GBHN menjadi dasar perubahan sistem pendidikan, sehingga SGKP Pius X beralih menjadi SKKA Pius X. Upaya yang dilakukan masa peralihan menjadi SKKA Pius X diantaranya adalah mengalihkan pendidikan guru kepandaian
menjadi pendidikan kejuruan, mengubah sistem pengajaran dan memperbaiki kurikulum yang lebih berorientasi pada kebutuhan ketrampilan industri dan kesejahteraan keluarga. Hasil skripsi ini menyimpulkan bahwa SGKP Pius X telah menyelenggarakan pendidikan sesuai kebijakan pemerintah sejak tahun 1953, perubahan SGKP Pius X tidak terjadi karena faktor dari dalam sekolah ataupun tarekat melainkan faktor luar yang dalam pelaksanaannya pendidikan di Indonesia memang telah diatur oleh kebijakan Undang-Undang yang berlaku pada tahun 1960.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Sekolah Guru Kepandaian Putri; Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas; Lembaga Pendidikan Kejuruan Swasta Katolik; Magelang
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 23 Feb 2021 06:53
Last Modified: 23 Feb 2021 06:53
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4244

Actions (login required)

View Item View Item