Search for collections on Undip Repository

Biografi Koesnan Hoesie, 1981-2019: Maestro Kartun Kota Semarang

Atmaja, Satria (2020) Biografi Koesnan Hoesie, 1981-2019: Maestro Kartun Kota Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Satria Atmaja PN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (623kB)

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai biografi Koesnan Hoesie, seorang kartunis di Kota Semarang, sejak 1981 hingga 2019. Skripsi ini dikaji menggunakan metode sejarah
yang mencakup empat tahap, yakni penelusuran sumber sejarah, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan biografi,
studi ini mengkaji mengenai karya dan usaha-usaha yang Koesnan Hoesie lakukan dalam mempertahankan eksistensinya sebagai seniman kartun. Memiliki ketertarikan dengan seni kartun sejak usia dini Koesnan Hoesie tekun dan konsisten
mendalami seni kartun, hingga berkembang menjadi salah satu tokoh kartunis besar Kota Semarang.
Koesnan Hoesie lahir pada 25 Desember 1962 di Kota Semarang. Pada 1981 Koesnan Hoesie mengawali karirnya sebagai kartunis dengan cara mengadakan pameran tunggal kartun yang juga menjadi pameran pertama kartunis Semarang.
Setelah sukses dengan pameran tunggal, Koesnan Hoesie bergabung dengan Semarang Cartoon Club (Secac) sebagai wakil ketua pada kepengurusan 1982.
Pada 1986 Koesnan Hoesie bergabung bersama koran Wawasan Semarang. Melalui surat kabar Wawasan Semarang kartun Koesnan Hoesie makin dikenal di Kota semarang.
Selain di media massa seperti koran dan majalah, Koesnan Hoesie juga berkarya dalam bidang ilustrasi buku. Karya Koesnan Hoesie sebagai ilustrator dimulai pada 1990 yaitu pada sebuah buku karangan Agus Maladi Irianto yang
berjudul Opera Dukun Tiban. Di luar karya kartunnya Koesnan Hoesie juga dikenal sebagai seniman yang sensasional, karena Koesnan Hoesie telah memecahkan rekor
Muri sebanyak tiga kali. Adapun ketiga rekor Muri tersebut adalah rekor Kartun Politik Terpanjang, Kaos Politik Terbesar, dan Karikatur Seribu Wajah. Pada masa
Orde Baru besama Secac Koesnan Hoesie telah menyelenggarakan berbagai pameran kartun, tetapi pada 1998 Secac vakum sementara karena permasalahan
regenerasi anggota.
Memasuki dunia digital Koesnan Hoesie tidak berhenti berkarya sebagai kartunis. Pada 2009 Koesnan Hoesie memulai mendigitalisasi karyanya dengan media sosial Facebook. Pada 2011 Koesnan Hoesie pensiun dari kartunis koran Wawasan Semarang. Pada 2014 karya Koesnan Hoesie mulai berkembang memasuki dunia internet, seperti pada situs simomot.com, dan pada 2019 Koesnan Hoesie kembali menjadi kartunis media cetak koran Jawa Pos dalam rubrik Sketsa.
Pada 2015-2019 Koesnan Hoesie juga mulai menjadi juri kompetisi-kompetisi kartun di Kota Semarang. Kiprah pada dunia kartun di Kota Semarang, telah menempatkan Koesnan Hoesie sebagai maestro kartun.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: biografi, Kartunis, Semarang
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 22 Feb 2021 09:27
Last Modified: 22 Feb 2021 09:27
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4215

Actions (login required)

View Item View Item