Search for collections on Undip Repository

World Wide Fund For Nature Indonesia dalam Konservasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten 1998 - 2012

Hardya, Mahesa (2020) World Wide Fund For Nature Indonesia dalam Konservasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten 1998 - 2012. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Mahesa Hardya.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (632kB)

Abstract

Skripsi ini melalui metode sejarah mengkaji perkembangan dan peran WWF-Indonesia dalam konservasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten. Permasalahan yang diangkat dalam
skripsi ini adalah bagaimana perkembangan WWF-Indonesia dari tahun 1998 sampai 2012, apa saja faktor penunjang dan penghambat serta bagaimana peran WWF-Indonesia dalam Konservasi di Taman Nasional Ujung Kulon tahun 1998
sampai 2012. Dalam membangun kerangka berpikir dalam penelitian ini, penulis menggunakan perspektif Sejarah Lingkungan. Melalui pendekatan tersebut penulis dapat menjelaskan bagaimana Konservasi yang dilakukan WWF-
Indonesia di Taman Nasional Ujung Kulon.
Berdirinya WWF bermula dari pemikiran energik seorang pakar biologi berkebangsaan Inggris, Sir Julian Huxley. Huxley saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal pertama badan milik PBB, UNESCO. Tepatnya pada 11
September 1961, Pada era 1980-an, WWF memperluas jaringan kerja dengan berbagai organisasi serupa bertaraf internasional, misalnya, dengan badan-badan PBB. WWF-Indonesia didirikan pada tahun 1962, pada waktu itu WWF dan pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dalam konservasi Badak Jawa di Ujung Kulon. Upaya konservasi yang telah dilakukan selama ini diarahkan untuk melindungi habitat satwa Badak Jawa yang sangat langka dan telah dikategorikan sebagai critically endangered atau "sangat terancam" dalam Daftar Merah IUCN
(IUCN Red List of Threatened Species). Pada tahun 1960-an, diperkirakan sekitar 20 sampai dengan 30 ekor badak tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Populasinya meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 1967 hingga 1978 setelah upaya perlindungan dilakukan dengan ketat, yang didukung oleh WWF-Indonesia.
Walaupun demikian, hal tersebut tidak menjadikan Badak Jawa terbebas dari ancaman kepunahan. Untuk itu telah dilakukan berbagai upaya pelestarian spesies ini. Di antaranya penetapan kawasan Ujung Kulon sebagai taman nasional melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor 284/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992. Pada tahun itu pula, Komisi Warisan Alam Dunia UNESCO mengukuhkan kawasan seluas 120.551 hektar tersebut sebagai warisan alam dunia (the natural world heritage site) dengan Surat Keputusan Nomor SC/Eco/5867.2.409 Tahun 1992.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: WWF, Taman Nasional, Ujung Kulon
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 22 Feb 2021 06:58
Last Modified: 22 Feb 2021 06:58
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4194

Actions (login required)

View Item View Item