Search for collections on Undip Repository

Rumah Untuk Wong Cilik: Penataan Permukiman Kumuh Lembah Kali Code Yogyakarta, 1983-2010

RATNASARI, ELLY (2019) Rumah Untuk Wong Cilik: Penataan Permukiman Kumuh Lembah Kali Code Yogyakarta, 1983-2010. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Elly Ratnasari (Pendahuluan-Bab 1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (1MB)

Abstract

Melalui metode sejarah, skripsi ini membahas tentang Rumah untuk Wong Cilik: Proses Penataan Permukiman Kumuh di Lembah Kali Code Yogyakarta, 1983 - 2010. Permukiman Code terletak di bawah jembatan Gondolayu Yogyakarta dari
awal memang sudah terkenal sebagai daerah kumuh atau orang Yogyakarta menyebutnya sebagai daerah hitam. Oleh karena itu, pemerintah Yogyakarta memiliki rencana melakukan penggusuran, sehingga Code bebas dari permukiman penduduk. Rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh pemerintah kota
Yogyakarta pada tahun 1983 merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk menghilangkan citra kawasan kumuh permukiman Code yang letaknya berada dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Namun demikian, rencana penggusuran
tersebut tidak dengan mudah dilaksanakan. Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau yang lebih akrab dikenal Romo Mangunwijaya, seorang budayawan, arsitek sekaligus rohaniawan Katholik dengan lantang menentang rencana penggusuran tersebut. Banyak tantangan yang dihadapi oleh Romo Mangunwijaya dalam memperjuangkan permukiman kumuh di lembah Code. Sampai pada tahun 1986, pemerintah Yogyakarta memberikan kesempatan kepada Romo Mangunwijaya
untuk memperbaiki dan menata permukiman kumuh yang letaknya di bawah jembatan Gondolayu Kota Yogyakarta.
Proses penataan permukiman kumuh di lembah Kali Code Yogyakarta dimulai pada tahun 1986, dengan menggunakan bahan bangunan yang disesuaikan dengan penghuni Code, Romo Mangunwijaya menggunakan bambu sebagai material utama bahan bangunan. Dibantu oleh beberapa rekan, orang-orang terdekat serta penduduk Code, Romo Mangunwijaya mengubah kawasan yang dahulu kumuh menjadi bangunan waran-warni. Konsep warna-warni pada dinding dan genteng rumah penduduk Code merupakan gambaran penduduk Code yang
ceria dan ramah. Sampai pada tahun 1992, bangunan warna-warni tersebut mendapat sebuah penghargaan Aga Khan Award. Namun demikian, pada tahun 1999, Romo Mangunwijaya meninggal dunia ketika mengisi sebuah acara seminar di Jakarta. Setelah kepergian Romo Mangunwijaya, muncul kesadaran dalam diri masyarakat Code untuk menjaga
dan melestarikan sungai sehingga permukiman Code tetap nyaman untuk ditinggali seperti apa yang telah diajarkan oleh Romo Mangunwijaya. Pada tahun 2010, berdiri sebuah organisasi Pemerti Code dengan Totok Pratopo sebagai
ketuanya. Tujuan organisasi ini adalah menjaga kelestarian Code. Banyak kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerti Code dan mendapatkan apresiasi
dari pemerintah Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Lembah Kali Code; Romo Mangunwijaya; Yogyakarta
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 22 Feb 2021 06:44
Last Modified: 22 Feb 2021 06:44
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4193

Actions (login required)

View Item View Item