Syarifudin, Amir (2019) Perkembangan Budidaya Bawang Merah dan Dampaknya Terhadap Petani di Kabupaten Brebes Tahun 1990-2010. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
PDF
Amir Syarifudin (Pendahuluan-Bab 1).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (679kB) |
Abstract
Skripsi dengan judul “Perkembangan Budidaya Bawang Merah dan Dampaknya Terhadap Petani di Kabupaten Brebes Tahun 1990-2010’’ ini mengkaji perkembangan budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes, permasalahan yang hendak diteliti adalah bagaimana perkembangan budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes periode 1990-2010 dan faktor yang mempengaruhi perkembangan budidaya bawang merah, sehingga menimbulkan dampak bagi petani. Metode yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Adapun pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah sosial dan ekonomi. Perkembangan budidaya bawang merah pada periode 1990-2010 sangat berfluktuasi. Periode pertama yaitu tahun 1990 sampai dengan tahun 1999, selama masa itu luas lahan budidaya bawang merah berada di angka 10-15 ribu ha dengan total produksi mencapai 0,9 sampai 1,4 juta kwintal. Periode kedua adalah dari tahun 2000 sampai 2006, luas lahan budidaya bawang merah selama periode itu berada pada kisaran 16-26 ribu ha, dengan total produksi
berada di angka 1,6-2,6 juta kwintal. Ketiga, periode 2007 sampai 2010 dimana perkembangan budidaya bawang merah mengalami peningkatan, pada periode itu total produksi mencapai 2,5-4,1 juta kwintal dengan luas lahan berkisar 23-32 ribu ha. Terdapat faktor pendorong dan
penghambat dalam perkembangan budidaya bawang merah. Faktor pendorong pertama adalah Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes khususnya Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes yang mempunyai empat tujuan diantaranya. Pertama, membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kedua memberikan bantuan permodalan bagi petani bawang merah, ketiga memperbaiki jaringan pemasaran bawang merah, dan keempat penyediaan sarana dan prasarana pertanian bawang merah. Kedua, pengunaan teknologi sonic bloom. Kemudian yang menjadi faktor pendorong maupun penghambat budidaya bawang merah
adalah dari fluktuasi harga dan hama penyakit pada tanaman bawang merah. Perkembangan budidaya bawang merah selanjutnya membawa dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan petani, peningkatan tersebut selanjutnya meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah di Kabupaten Brebes. Namun, disisi lain perkembangan
budidaya tanaman bawang merah tidak selamnya membawa hal postitif. Kebiasaan petani menggunakan pestisida yang berlebihan menimbulkan berbagai hal negatif pada kesehatan dan lingkungan, seperti kesehatan petani, lahan pertanian yang semakin sulit untuk diolah, dan
pencemaran lingkungan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budidaya Bawang Merah; Brebes |
Subjects: | Undip Formal Documents |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of History |
Depositing User: | Lindra Astupi Sejarah |
Date Deposited: | 22 Feb 2021 05:35 |
Last Modified: | 22 Feb 2021 05:35 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4181 |
Actions (login required)
View Item |