Purnama, Aditya Nurullahi (2019) Dari Ancaman Menuju Kekuatan: Studi Kasus Perjuangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kota Semarang, 1970 - 2016. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

PDF Aditya Nurullahi Purnama (Pendahuluan- Bab 1).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (849kB)

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai sejarah perkembangan LDII di Kota Semarang sejak tahun 1970 sampai tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Skripsi ini berfokus pada tiga permasalahan, pertama, bagaimana proses kelahiran, evolusi, dan strategi perluasan dakwah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kota Semarang; kedua, apa kontribusi yang diberikan LDII bagi warga Kota Semarang; ketiga, bagaimana upaya LDII Semarang dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan ormas Islam di Kota Semarang. Skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah sosial. Gerakan dakwah LDII di Semarang diperkenalkan oleh Kiai Ma‟sum pada tahun 1970 dengan nama awal Kelompok Pengajian Quran dan Hadis. Dalam perkembangannya kelompok ini menimbulkan kontroversi mengingat ajarannya yang kritis terhadap praktik Islam kultural yang dilakukan oleh kelompok arus utama, khususnya kelompok Nahdiyin. Hal tersebut mengundang diskriminasi pada kelompok ini berupa
stigma negatif sebagai kelompok beraliran sesat. Pada tahun 1990 kelompok ini melembagakan dirinya menjadi DPD LDII Kota Semarang. Di bawah kepemimpinan Sun Djok San DPD LDII Kota Semarang menjadi kelompok Islam yang moderat yang diwujudkan melalui strategi kultural dan strategi struktural. Kontribusi LDII di Kota Semarang tidak hanya pada kegiatan dakwah agama tetapi juga melalui pembangunan infrastruktur sosial seperti Rumah Sakit Banyumanik, Pondok Pesantren Mahasiswa Bina Khoirul Insan, dan Koperasi Syariah Wali Barokah Mandiri. LDII sebagai ormas yang inklusif juga tercermin dari komitmen mereka membuka ruang komunikasi kepada masyarakat dan ormas Islam lain di Semarang melalui konsep “Dakwah Bawah” (dakwah di masyarakat majemuk) dan “Dakwah Kiri-Kanan” (audiensi dengan ormas Islam). Konsep tersebut diwujudkan melalui sikap tolong menolong seperti pembagian daging kurban kepada masyarakat pada setiap perayaan Idul Adha dan mengambil peran strategis di masyarakat seperti menjadi tokoh masyarakat dan sejenisnya. Selain itu LDII Kota Semarang juga berkomitmen dalam membangun silaturahim sampai kerjasama dengan pihak lain dalam menangkal isu bersama.

Actions (login required)

View Item