Search for collections on Undip Repository

Upaya Kiai Tombo Ati dalam Mengubah Citra Masyarakat Perbalan Purwosari Semarang 1986-2005

Sari, Winda (2018) Upaya Kiai Tombo Ati dalam Mengubah Citra Masyarakat Perbalan Purwosari Semarang 1986-2005. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Winda Sari.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (662kB)

Abstract

Skripsi dengan judul Upaya Kiai Tombo Ati dalam Mengubah Citra Masyarakat Perbalan Purwosari Semarang 1986-2005” mengkaji mengenai perubahan citra masyarakat Perbalan Purwosari dari kampung yang terkenal sebagai daerah hitam
menjadi kampung yang baik. Permasalahan yang dibahas adalah mengapa masyarakat kampung Perbalan Purwosari Semarang dikenal sebagai daerah hitam, bagaimana usaha dan strategi yang dilakukan Kiai Tombo Ati sebagai tokoh
penting dalam proses mengubah citra masyarakat Perbalan Purwosari, dan bagaimana hasil serta respon masyarakat terhadap upaya mengubah citra masyarakat Perbalan Purwosari tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan secara berurutan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan
adalah sosiologi dan keagamaan, sedangkan lingkup keilmuannya adalah sejarah sosial perkotaan. Hasil dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut. Pertama, citra Perbalan Purwosari sebagai daerah hitam terbentuk karena banyaknya warga masyarakat, khususnya generasi mudanya, yang melakukan tindakan kriminal dan berurusan dengan aparat keamanan. Citra semacam itu sebenarnya sudah terbentuk sejak zaman Belanda. Kedua, usaha yang dilakukan Kiai Tombo Ati dalam mengubah citra buruk masyarakat Perbalan Purwosari dilakukan dengan
menggunakan pendekatan yang persuasif, yaitu tidak memperlakukan sebagai pelaku kriminal, tetapi sebagai makhluk Allah Swt yang sedang membutuhkan dukungan dan bantuan spiritual. Sebagai sarananya adalah dengan Pesantren Istighfar yang diresmikan pada 13 Februari 2005, yang para santrinya terdiri dari warga Perbalan Purwosari, khususnya para remaja berandalan dan pelaku
kriminal. Ketiga, sejak tahun 2005 kampung Purwosari sudah tidak dikategorikan lagi sebagai daerah hitam dan menjadi kampung yang baik seperti kampung-kampung pada umumnya. Sementara respon masyarakat ada yang mendukung dan ada yang menolak. Pada awalnya banyak warga setempat yang menolak dan menanggapi secara negatif, tetapi berkat keteguhan Gus Tanto akhirnya masyarakat mendukung usaha yang dilakukannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perbalan; Kiai Tombo Ati; Semarang
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 22 Feb 2021 04:09
Last Modified: 22 Feb 2021 04:09
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4164

Actions (login required)

View Item View Item