Search for collections on Undip Repository

Ratu Tahta Mahkota: Inggit Garnasih dalam Panggung Politik Indonesia Tahun 1923-1943

Nirdi, Novrin Putri (2018) Ratu Tahta Mahkota: Inggit Garnasih dalam Panggung Politik Indonesia Tahun 1923-1943. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Novrin Putri Nirdi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (977kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Ratu Tahta Mahkota: Inggit Garnasih dalam Panggung Politik Indonesia Tahun 1923-1943” mengkaji permasalahan bagaimana keterlibatan Inggit Garnasih dalam panggung politik yang kapasitasnya sebagai istri tokoh pergerakan nasional pada periode 1923-1943?
Mengapa dan bagaimana Inggit Garnasih memiliki komitmen dan dedikasi serta keikhlasan mendampingi Soekarno pada masa-masa sulit perjuangannya sebagai tokoh pergerakan nasional? Untuk mengkaji permasalahan itu digunakan metode sejarah yang mencakup empat tahap kegiatan, yaitu heuristik, kritik (interen dan eksteren), interpretasi atau sistesis dan analisis serta historiografi. Adapun
pendekatan yang digunakan adalah sosiologi politik, karena eksistensi dan peran Inggit Garnasih dalam panggung politik sangat terkait dengan relasi sosial dan
politik dari orang-orang terdekat, kerabat dan kolega di mana ia menjalani kehidupannya sebagai pribadi maupun entitas sosial dalam lingkungan aktivitas politik.
Inggit Garnasih adalah istri Soekarno tokoh politik pergerakan nasional Indonesia yang sangat berpengaruh, sehingga keterlibatan Inggit Garnasih dalam panggung politik tidak bisa dipisahkan dari kedudukan dan kapasitasnya sebagai istri Soekarno. Pertama kali Inggit terlibat langsung sebagai saksi hidup bahkan ikut bersama ketika para tokoh pergerakan nasional mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) di mana Ir. Sekarno, Ir. Anwari, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Sartono, Mr. Sunario, Mr. Budhiarto, Dr. Samsi yang semula tergabung dalam kelompok belajar Algemeene Studie Club di Bandung mengubahnya menjadi partai politik PNI pada tanggal 4 Juli 1927. Ketika Soekarno dipenjarakan di Sukamiskin Bandung, Inggit tetap membantu perjuangan orang-orang pergerakan
dengan fasilitas maupun keuangan bahkan pernah menyelundupkan buku yang diperlukan Soekarno untuk menyusun pembelaannya yang diberi judul ‘Indonesia
Menggugat’. Selain itu, Inggit selalu aktif membantu dan menemani Soekarno ke daerah-daerah pada setiap perjalanan ke berbagai kota ataupun tempat-tempat untuk menyemai nilai-nilai nasionalisme melalui rapat-rapat politik, kursus kader politik. Bahkan Inggit juga mendampingi Soekarno ketika menjalani hukuman di pengasingan seperti di Pulau Endeh Flores Nusa Tenggara Timur pada Agustus
1933 dan di Bengkulu 1938-1942. Semua itu menjadi bukti otentik keterlibatan Inggit dalam panggung politik Indonesia, meskipun ia bukan tokoh politik, tetapi selalu membantu dan mendampingi Soekarno dalam kiprah politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Inggit Garnasih
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 19 Feb 2021 07:13
Last Modified: 19 Feb 2021 07:13
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4138

Actions (login required)

View Item View Item