Search for collections on Undip Repository

Bengkel Teater Rendra, 1967-2010

Prabowo, Julius Christian (2018) Bengkel Teater Rendra, 1967-2010. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Julius Christian Prabowo.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (965kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Bengkel Teater Rendra 1967-2010” membahas tentang perkembangan Bengkel Teater yang memfokuskan pada organisasi kelembagaan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode sejarah. Sumber-sumber
yang digunakan untuk menyusun skripsi ini terdiri atas arsip, surat kabar sezaman, dokumentasi foto, dan wawancara dengan informan yang menjadi pelaku sejarah
dalam perkembangan Bengkel Teater. Banyak grup teater yang mewarnai teater moderen Indonesia dan salah
satunya adalah Bengkel Teater. Bengkel Teater dibentuk pada 1967 di Yogyakarta oleh Rendra atas keinginan Azwar A.N. dan Bakdi Soemanto. Bengkel Teater hadir atas pemikiran Rendra yang menginginkan adanya pembaruan dalam dunia teater, setelah studinya di Amerika pada 1964-1967. Bengkel Teater dikelola secara azas kekeluargaan dan persaudaraan. Pedoman dasarnya adalah lima butir prasetya dan empat prioritas. Perjalanan Bengkel Teater sempat mengalami hambatan pada 1970-an. Pemerintah Orde Baru mempersulit pementasan Rendra maupun Bengkel Teater, hingga akhirnya dibekukan selama tujuh tahun sejak 1979 sampai 1985. Berada dalam situasi tidak menentu membuat beberapa anggota Bengkel Teater mencari jalan lain untuk tetap memenuhi kehidupan pribadi dan Bengkel Teater. Rendra akhirnya memindahkan markas Bengkel Teater dari Yogyakarta ke Depok pada 1985 dan membentuk kembali Bengkel Teater dengan menambahkan nama Rendra di belakangnya menjadi Bengkel Teater Rendra. Sejak berada di Depok kehidupan Bengkel Teater menjadi lebih baik hingga berhasil membangun sebuah padepokan di Desa Cipayung Jaya, Depok pada awal 1990-an. Memasuki abad ke-21, Bengkel Teater kehilangan sang maestronya yaitu
Rendra yang wafat pada 2009. Sejak ditinggal pergi Rendra untuk selamanya, praktis Bengkel Teater kembali berada dalam situasi yang tidak menentu. Keadaan tersebut yang membuat istri Rendra, Ken Zuraida bersama Iwan Burnani
dan Edi Haryono, sepakat untuk membubarkan Bengkel Teater pada 2010 karena kesulitan mencari biaya dan kesulitan mencari sponsor untuk pementasan. Kehadiran Bengkel Teater dalam teater moderen Indonesia memberikan sumbangan dalam bentuk Teater Mini Kata. Teater Mini Kata adalah teater yang lebih mengutamakan gerak daripada dialog. Teater Mini Kata menghapus teater dengan gaya realisme yang sudah mendominasi sejak 1950-an. Bersama Bengkel Teater, Rendra menegaskan bahwa berkarya seni harus diimbangi dengan berolah ilmu. Hal tersebut yang mendekatkan diri seorang seniman dengan identitasnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Rendra; Bengkel Teater Rendra
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 19 Feb 2021 00:56
Last Modified: 19 Feb 2021 00:56
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4126

Actions (login required)

View Item View Item