Search for collections on Undip Repository

Peranan K.H. Nurhasan Al-Ubaidah dalam Pengembangan Pondok Pesantren LDII Burengan Kediri Tahun 1990-2010

Tricahyo, Galuh Prakosa (2018) Peranan K.H. Nurhasan Al-Ubaidah dalam Pengembangan Pondok Pesantren LDII Burengan Kediri Tahun 1990-2010. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
GALUH PRAKOSO (2018).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peranan K.H. Nurhasan Al-Ubaidah dalam Pengembangan Pondok Pesantren LDII Burengan Kediri tahun 1990-2010”. Beberapa permasalahan yang dikaji adalah; Pertama, bagaimana latar belakang berdirinya
pondok pesantren LDII Burengaan Kediri dan peranan K.H. Nurhasan dalam mengembangkan ajarannya, dan bagaimana pula awal perkembangan sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren LDII Burengan Kediri, bagaimana hubungan Pondok pesantren LDII Burengan Kediri dengan masayarakat sekitarnya?. Dalam mengkaji permasalahan tersebut digunakan metode sejarah dengan pendekatan sosial budaya.
K.H. Nurhasan dan H. Ahmad Ibroham yang meemprakarsai berdirinya pondok pesantren Burengan-Banjaran Kediri pada tahun 1950, Setelah berdirinya pondok Burengan, maka ajaran pondok ini berkembang. Pada waktu itu kondisi
bangunan pondok masih sangat sederhana yaitu dengan dinding bambu dan lantai tanah. Dengan perjuangan dakwah yang tidak mengenal lelah dan penuh dengan pengorbanan akhirnya K.H. Nurhasan berhasil mengembangkan pondok pesantren ini dengan cepat. Secara historis pendirian pondok pesantren LDII diawali pada tahun 1950 saat K.H. Nurhasan Al-Ubaidah bertabligh ke wilayah Kabupaten
Kediri. Dakwahnya dilakukan disebuah Surau milik Mbah Damah yang pada saat itu dikenal sebagai orang kaya di desa Burengan Kecamatan Pesantren Kabupaten Kediri. Berkat kesabaran dan kegigihannya, lambat laun, dia membeli sebuah rumah di jalan Kenari No. 9 yang lokasinya berdekatan dengan surau Mbah Damah (sekarang dikenal sebagai Jalan Letjend. Suprapto gang I/21 Kediri) yang
menjadi cikal bakal pondok pesantren di Desa Burengan, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri dan Desa Banjaran, Kecamatan Kota, Kabupaten Kediri yang akhirnya menjadi sebuah Pondok Pesantren besar bernama Pondok Pesantren
Burengan-Banjaran Kediri. Hingga perkembangan pendidikannya setelah K.H. Nurhasan menyerahkan kepada Ketua Pondok Lemkari yang saat itu Drs. Bachroni Hertanto hinnga pondok Ponpes Burengan menjadi pondok LEMKARI
pada tahun 1972 karena pada saat itu K.H. Nurhasan yang sakit. Pada tahun 1981 LEMKARI resmi berkantor pusat di Jakarta, dan pondok pesantren Burengan-Banjaran bernama pondok pesantren LEMKARI. Pada saat Mubes IV, atas usulan
bapak Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) H. Rudini LEMKARI berubah menjadi LDII dan Ponpes LEMKARI, bernama Ponpes LDII pada tahun 1990. Hingga tahun 2010, DPP LDII memandirikan dan mengefektifkan pengelolaan pondok pesantren kepada Yayasan Wali Barokah, Dan pondok pesantren LDII bernama pondok pesantren Wali Barokah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: K.H. Nurhasan Al-Ubaidah; Pondok Pesantren LDII; Kediri
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 18 Feb 2021 05:36
Last Modified: 18 Feb 2021 05:36
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4118

Actions (login required)

View Item View Item