LAILA, FAJRIYATUL (2018) Erupsi Gunung Merapi: Perubahan Sosial dan Adaptasi Masyarakat di Kabupaten Sleman Tahun 1984-2010. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
PDF
Fajriyatul Laila.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (3MB) |
Abstract
Skripsi berjudul “Erupsi Gunung Merapi: Perubahan Sosial dan Adaptasi Masyarakat di Kabupaten Sleman Tahun 1984-2010”, ini mengkaji tentang dampak erupsi Gunung Merapi yang mengakibatkan perubahan sosial dalam masyarakat dan penanggulangannya di Kabupaten Sleman DIY tahun 1984 sampai 2010. Ada tiga permasalahan yang dibahas yaitu: (1) Bagaimana dampak dan perubahan sosial akibat erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman tahun 1984-2010? (2) Bagaimana penanggulangan erupsi Gunung Merapi tahun 1984-
2010? (3) Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi timbulnya banyak korban dan kerugian pada erupsi Gunung Merapi? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi empat langkah yaitu, kritik, interpretasi, dan historiografi. Skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah dengan perspektif sejarah lingkungan karena mengkaji tentang erupsi Gunung Merapi yang menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di Kabupaten Sleman. Hasil yang diperoleh dari penelitian skripsi ini berdasarkan analisis terhadap
fakta-fakta sejarah dari sumber-sumber sejarah yaitu sebagai berikut. Pertama, dampak terbesar erupsi Gunung Merapi tahun 1984-2010 yaitu terjadi pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Ledakan dahsyat tersebut mengakibatkan timbulnya ratusan jiwa meninggal dunia, kerusakan lingkungan hidup, kerusakan berbagai macam infrastruktur dan kelumpuhan perekonomian warga di Kabupaten Sleman.
Dampak-dampak tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan sosial pada mata pencarian penduduk, struktur sosial masyarakat, interaksi sosial dalam masyarakat, dan munculnya konflik dalam masyarakat perihal penggunaan alat berat dalam menambang material vulkanis. Kedua, upaya penanggulangan akibat bencana erupsi Merapi dilaksanakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan
masyarakat dan instansi-instansi terkait melalui tindakan pelaksanaan sosialisasi secara rutin untuk menjadikan penduduk tangguh bencana, melakukan peringatan dini dengan sirine saat Merapi mulai kritis, melakukan evakuasi terhadap penduduk ke tempat yang lebih aman pada saat Merapi memasuki status Awas, memberikan bantuan pada korban bencana, dan memperbaiki kembali infrastruktur yang mengalami kerusakan. Ketiga, ada dua faktor utama yang menyebabkan banyaknya korban pada erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman yaitu tidak terdeteksinya bencana erupsi Gunung Merapi secara akurat, sehingga tidak ada upaya maksimal dalam mengevakuasi penduduk ke tempat yang lebih aman, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya bencana erupsi Gunung Merapi, sehingga sebagian dari mereka menolak untuk mengungsi saat Gunung Merapi mulai memasuki status Awas dengan lebih percaya terhadap ilmu titen dan wisik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Erupsi Gunung Merapi; Sleman |
Subjects: | Undip Formal Documents |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of History |
Depositing User: | Lindra Astupi Sejarah |
Date Deposited: | 18 Feb 2021 04:20 |
Last Modified: | 18 Feb 2021 04:20 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4113 |
Actions (login required)
View Item |