Search for collections on Undip Repository

Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Barongan di Kabupaten Demak Tahun 1995-2014

Zulfa, Assita Zulafin (2018) Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Barongan di Kabupaten Demak Tahun 1995-2014. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
ASSITA ZULAFIN (2018).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (769kB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Upaya Pelestarian dan Pengembangkan Kesenian Barongan di Kabupaten Demak Tahun 1995-2014” ini berusaha menjawab tiga pertanyaan yaitu: perkembangan kesenian Barongan di kabupaten itu, upaya-
upaya untuk melestrikan kesenian tersebut, dan masalah-masalah yang muncul dalam pelestarian dan pengembangan kesenian barongan di Kabupaten Demak. Skripsi ini disusun penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode
sejarah. Perkembangan kesenian Barongan yaitu ciri-ciri kesenian Barongan dan jumlah sanggar Barongan di Kabupaten Demak. Ada tiga unsur yang membentuk ciri-ciri kesenian barongan di Kabupaten Demak, yaitu perwujudan atau rupa barongan, penyajian atau penampilannya, dan fungsinya. Perwujudan barongan mengalami banyak perkembangan yaitu dari bentuk tiruan kepala macan atau
singa yang dibuat dari kayu dan dibungkus dengan kulit hewan. Dalam perkembangan bungkus itu diganti dengan gabus dan kemudian dengan bulu sintetis. Dalam hal penyajian, kesenian ini dipentaskan dalam bentuk iring-
iringan. Sejak tahun 2000-an ada penambahan atraksi dan cerita atau lakon yang menyebabkan kesenian ini menjadi semakin menarik. Kesenian Barongan pada awalnya dipentaskan sebagai ritual dalam berbagai upacara. Akan tetapi, kesenian ini kemudian lebih berfungsi sebagai hiburan dalam berbagai acara baik yang diselenggaakan oleh masyarakat maupun pemerintah. Selain perubahan pada
unsur-unsur yang membentuk ciri-cirinya, perkembangan kesenian Barongan juga dapat dilihat dari keberadaan sanggar-sanggar kesenian itu. Sampai dengan tahun
2014, sanggar kesenian Barongan di Kabupaten Demak berjumlah 29 buah sanggar. Upaya seniman dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Barongan yaitu berusaha agar barongan terlihat menarik untuk ditampilkan yakni dengan melakukan banyak inovasi dan perubahan bentuk barongan, penambahan personil dan musik. Upaya pemerintah yaitu dengan melibatkan kesenian barongan dalam berbagai acara, memberikan izin usaha pariwisata dan kebudayaan kepada sanggar-sanggar dan mempromosikan barongan ke luar Kabupaten Demak. Masyarakat juga ikut berperan melestarikan kesenian Barongan dengan mengundang sanggar-sanggar kesenian itu untuk meramaikan berbagai acara. Masalah yang timbul dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian barongan antara lain: masalah internal pemerintah yaitu beberapa kebijakan yang diterapkan untuk kesenian Barongan khususnya untuk sanggar- sanggar barongan Kabupaten Demak. Masalah antara pemerintah dengan sanggar dan sebaliknya biasanya karena keuangan dan kurang adil. Permasalahan antar sanggar biasanya karena persaingan dan saling iri. Masalah internal sanggar berkaitan dengan kekompakan tim, kurang seimbang dengan pekerjaan lain, dan gaji dari mbarong.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kesenian Barongan; Demak
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 17 Feb 2021 07:58
Last Modified: 17 Feb 2021 07:58
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4103

Actions (login required)

View Item View Item