Wiralaksi, Anggun (2018) Perempuan dalam Panggung Politik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Periode 1999 – 2014. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

PDF ANGGUN WIRALAKSI (2018).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (473kB)

Abstract

Skripi ini berjudul Perempuan dalam Panggung Politik DPRD Kabupaten Jepara Periode 1999-2014. Sesuai dengan permasalahan sedikitnya keterlibatan perempuan dalam bidang politik, baik di lembaga politik eksekutif maupun
lembaga politik legislatif serta dominasi laki-laki dalam menduduki jabatan struktural dalam politik membuat penulis ingin mengetahui bagaimana dan mengapa perempuan tertarik terjun dalam politik serta bagaimana peranan
legislatif perempuan dalam menjalankan tugas dan fungsi di lembaga politik khususnya DPRD. Untuk mengkaji permasalahan tersebut, digunakan metode sejarah yang mencakup empat (4) tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun pendekatan yang digunakan adalah sejarah politik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan hasil bahwa dalam kurun waktu lima belas (15) tahun terhitung dari tahun 1999 sampai tahun 2014, jumlah keterlibatan perempuan sebagai anggota legislatif di lembaga politik DPRD Kabupaten Jepara masih jauh dari harapan. Selama empat periode
pelaksanaan pemilu anggota legislatif, jumlah perempuan yang memenangkan pemilu dan berhasil menduduki jabatan sebagai anggota DPRD dapat dikatakan rata-rata berada di bawah angka 10%. Angka ini masih jauh dari harapan,
mengingat kuota yang di sediakan ialah sebesar 30% untuk perempuan terjun dalam ranah politik. Jumlah keterwakilan perempuan yang sedikit ini mau tidak mau telah mempengaruhi peranannya dalam menjalankan tugas dan fungsi. Jumlah anggota legislatif laki-laki yang mendominasi di DPRD acapkali membuat anggota legislatif perempuan merasa minder dan tidak percaya diri dalam
menyampaikan pendapat maupun adu argumentasi. Hal ini merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi oleh anggota legislatif perempuan sebagai wakil rakyat khususnya yang mewakili kaum perempuan lainnya. Selain itu, kendala lain yang dihadapi oleh anggota legislatif perempuan ialah adanya sistem politik patriarki di mana laki-laki ialah yang mendominasi dalam sistem sosial. Laki-laki memiliki hak istimewa terhadap perempuan. Dominasi mereka tidak hanya mencakup ranah personal saja, melainkan juga dalam ranah yang lebih luas seperti
partisipasi politik, ekonomi, sosial, hukum dan lain sebagainya. Kecilnya kesempatan yang diberikan partai politik terhadap perempuan dan rendahnya dukungan dari masyarakat terutama dalam hal mempercayakan hak pilihnya
kepada perempuan juga menjadi kendala yang cukup berarti dalam usaha meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.

Actions (login required)

View Item