Search for collections on Undip Repository

Kawah Candradimuka Persepakbolaan di Indonesia: Perkembangan Diklat Salatiga 1975-2014

Kresnawan, Zatio (2017) Kawah Candradimuka Persepakbolaan di Indonesia: Perkembangan Diklat Salatiga 1975-2014. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
ZATIO KRESNAWAN (2017).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (757kB)

Abstract

Skripsi ini mengambil judul “Kawah Candradimuka Persepakbolaan di Indonesia: Perkembangan Diklat Salatiga 1975-2013”. Pokok permasalahan yang dibahas adalah perkembangan dan dampak Diklat Salatiga bagi persepakbolaan nasional. Mayoritas masyarakat Indonesia merupakan penggemar olahraga sepak bola yang sudah berdampak pada pola sosial dan kebudayaan setiap masyarakat. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan Diklat Salatiga, penulis menggunakan metode budaya dan politik agar dapat diperoleh suatu kedalaman penjelasan
secara menyeluruh. Pendekatan budaya dan politik digunakan untuk menjelaskan perkembangan Diklat Salatiga bagi persepakbolaan nasional yang menjadikan suatu dampak yang baik bagi sepak bola nasional. Pada awalnya, Diklat Salatiga merupakan Training Center Ngebul yang tepatnya berada di Desa Ngebul tahun 1964 yang dibentuk sebagai pemusatan latihan Timnas Indonesia. Kemudian pada 1 Februari 1975, TC Ngebul Salatiga berubah format menjadi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Salatiga melalui
mandat Presiden Soeharto kepada Ketua Umum PSSI saat itu, Bardosono yang diberi tugas untuk mendirikan sekolah sepakbola guna memajukan persepakbolaan nasional. Pemain-pemain hasil Diklat Salatiga di proyeksikan mengikuti kejuaraan level dunia yaitu Pra Olimpiade Montreal 1976 dan kualifikasi Piala Dunia 1978 Argentina. Pada masa jayanya, Diklat Salatiga menghasilkan beberapa pemain sepak bola yang mempunyai peran terhadap perkembangan sepak bola nasional. Para pemain tersebut yaitu: Iswadi Idris, Oyong liza, Anjasmara, Risdianto, Sartono Anwar, Ronny Paslah, Kurnia Sandi, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni, Bambang Pamungkas, Wahyu Wijiastanto, Bayu Pradana hingga Ravi Murdianto yang diantara mereka berhasil menjuarai turnamen level internasional. Diklat Salatiga mengalami perubahan pada awal 2014 Diklat Salatiga dilebur menjadi PPLP Jawa Tengah yang berada di Semarang. Namun nilai historis dari Diklat Salatiga masih melekat dimasyarakat Indonesia yang mengetahui sejarah sepak bola Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Diklat Salatiga; Training Center Ngebul
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 17 Feb 2021 04:44
Last Modified: 17 Feb 2021 04:44
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4093

Actions (login required)

View Item View Item