Jurnaliston, Reza (2017) Lembaga Seniman Yin Hua: Media Aktualisasi Seni Lukis Etnis Tionghoa dan Perannya dalam Kehidupan Pelukis Tionghoa Tahun 1955-1965. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

PDF Reza Jurnaliston.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (632kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Lembaga Seniman Yin Hua: Media Aktualisasi Seni Lukis Etnis Tionghoa dan Perannya dalam Kehidupan Pelukis Tionghoa Tahun 1955-1965” menganalisis mengenai aktivitas Lembaga Seniman Yin Hua sebagai wadah untuk pelukis-pelukis Tionghoa menghasilkan karya-karya unik serta memperkaya khazanah dunia seni lukis Indonesia pada tahun 1955 sampai dengan 1965. Permasalahan dalam skripsi ini terbagi tiga yaitu sebagai berikut: Pertama,
pembentukan atau pendirian Lembaga seniman Yin Hua. Kedua, perkembangan Lembaga Seniman Yin Hua dari tahun 1955 sampai dengan 1961 dan karakteristik beberapa pelukis Tionghoa yang tergabung dalam Lembaga seniman Yin Hua. Ketiga, peranan Lembaga seniman Yin Hua bagi pelukis-pelukis Tionghoa. Penelitian ini mengaplikasikan metode sejarah dan menggunakan konsep aktualisasi sebagai kegiatan untuk mengembangkan kecakapan, kemampuan, dan
keterampilan yang dimiliki oleh pelukis-pelukis Tionghoa dalam perkumpulan Yin Hua. Oleh karena itu, Lembaga Seniman Yin Hua berguna menghimpun seniman kalangan etnis Tionghoa, lalu dikembangkan untuk kemudian karya-karya tersebut dipersembahkan kepada bangsa Indonesia. Lingkup keilmuan dalam penulisan skripsi ini adalah ilmu sejarah, terutama sejarah kelembagaan, karena Lembaga Seniman Yin Hua adalah organisasi yang kegiatannya berpusat dalam bidang seni rupa, khususnya sebagai tempat pelatihan keterampilan dan pengembangan seni lukis. Selain menggunakan lingkup keilmuan sejarah kelembagaan, skripsi ini juga menggunakan konsep ilmu-ilmu sosial, yaitu sosiologi dan antropologi. Status dan peranan Lembaga Seniman Yin Hua sebagai saluran untuk berekspresi dan mengembangkan potensi pelukis-pelukis Tionghoa yang mampu
memperkaya pengetahuan ataupun keterampilan kesenian khususnya seni lukis.Yin Hua sendiri digagas oleh Lee Man Fong, seorang seniman asal Guangzhou pada tahun 1955. Ia merupakan seorang pemikir yang memiliki gagasan dan daya kreatif. Pelukis-pelukis Tionghoa yang tinggal di Indonesia melakukan proses asimilasi dan telah mengadopsi nilai-nilai budaya Indonesia yang berdampak terhadap eksistensi Lembaga Seniman Yin Hua. Sedikit yang diketahui tentang Lembaga Seniman Yin Hua (Yin Hua Mei
Shu Hsieh Hui) karena beberapa kasus-kasus politik yang menyebabkan orang Tionghoa atau kebudayaannya tertutup saat pemerintahan Orde Baru. Tidak mengherankan, jika Lembaga Seniman Yin Hua menghilang setelah pergolakan
politik 1965. Pemberian nama Yin Hua memiliki makna filosofis yaitu Yin berarti Indonesia dan Hua adalah Tionghoa. Lembaga ini mampu menunjukkan relasi sosial kultural antara Indonesia dan Tionghoa atau merepresentasikan orang Tionghoa yang memiliki kecintaan terhadap Indonesia. Lembaga seniman Yin Hua juga memberikan peranan terhadap pelukis-pelukis Tionghoa, seperti melakukan misi kebudayaan ke Tiongkok dan menjadikan Lee Man Fong dan Lim Wasim sebagai pelukis Istana.

Actions (login required)

View Item