Search for collections on Undip Repository

Islam Mazhab Cinta: Pemikiran Tasawuf Kiai Amin Maulana Budi Harjono dan Penyebarannya di Semarang, 1990-2011

Adib, Izul (2017) Islam Mazhab Cinta: Pemikiran Tasawuf Kiai Amin Maulana Budi Harjono dan Penyebarannya di Semarang, 1990-2011. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Izul Adib.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang pemikiran tasawuf Kiai Amin Maulana Budi Harjono (selanjutnya disebut Kiai Budi) dan penyebarannya di Semarang, 1990-2011 dengan menggunakan metode sejarah. Pendekatan teoretis yang dipakai adalah
hermeneutika sosial, yakni interpretasi terhadap sisi pribadi seseorang dan tindakan sosialnya. Penelitian ini mengungkap faktor yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran-pemikiran tasawuf Kiai Budi, bagaimana corak, substansi, dan implementasinya serta menemukan relevansi pemikiran tersebut pada konteks penyebaran Islam yang “rahmatan lil alamin” di Semarang. Kiai Budi lahir dan dibesarkan di lingkungan tradisi pesantren yang kental.
Keluarganya berasal dari kalangan masyarakat santri sekaligus petani. Dua tradisi ini menjadi faktor dasar yang membentuk pemikiran tasawuf Kiai Budi. Selain itu, ia juga belajar tasawuf kepada guru-guru spiritual; mulai dari Kiai Abdul Karim, Kiai Amin Dimyati, Kiai Abdusshomad, Kiai Ahmad Muthahar, Kiai Marwan Al-Hafidz, Kiai Munif Muhammad Zuhri hingga Emha Ainun Nadjib
(Cak Nun). Pemikiran tasawuf Kiai Budi, terinspirasi dari ajaran Maulana Jalaludin Rumi. Ajaran tasawuf Trilogi Metafisik Rumi yang menempatkan cinta dalam hubungan antara manusia dan alam, antara manusia dan manusia, serta antara manusia dan Tuhan, oleh Kiai Budi diterjemahkan ke dalam konsep cinta dan pelayanan. Konsep cinta dan pelayanan menjadi pemikiran otentik dari tasawuf Kiai Budi yang kemudian disebut sebagai “Islam Mazhab Cinta”. Bagian penting dari kontribusi Kiai Budi dalam pengembangan ide-ide tasawuf adalah kemampuannya dalam menerjemahkan gagasan-gagasan tasawuf yang sulit menjadi mudah dipahami oleh awam. Ide-ide tasawuf yang
dikembangkan oleh Kiai Budi tampak dari beragamnya topik yang dibicarakan; mulai dari tauhid, hubungan sosial (intra dan antar-agama), Islam dan kebangsaan, hingga seni dan kebudayaan. Gerakan kebudayaan “Tari Sufi” (2010) dan “Sedulur Caping Gunung” (2011) yang ia bentuk disebut sebagai penanda dari puncak pemikiran tasawufnya. Semua ide-ide tasawuf yang dikembangkan oleh Kiai Budi menunjukkan relevansinya sebagai gagasan pemikiran yang memiliki misi menyebarkan Islam yang “rahmatan lil ‘alamin” (rahmat bagi seluruh alam).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tasawuf; Amin Maulana Budi Harjono; Islam Mazhab Cinta
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 16 Feb 2021 03:28
Last Modified: 16 Feb 2021 03:28
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4063

Actions (login required)

View Item View Item