Search for collections on Undip Repository

Pembangunan PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Tahun 1996-2010 Serta Pengaruh dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Sekitar

Widyawati, Eri (2017) Pembangunan PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Tahun 1996-2010 Serta Pengaruh dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Sekitar. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Eri Widyawati.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (788kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pembangunan PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan, Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Tahun 1996-2010 Serta Pengaruh dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Sekitar”. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah latar belakang dibangunnya PLTU Tanjung Jati B dan bagaimana proses pembangunan PLTU Tanjung Jati B dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga
hasilnya, serta dampaknya terhadap masyarakat di sekitarnya. Untuk mengkaji permasalahan tersebut digunakan metode sejarah kritis yang mencakup empat tahap, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, kritik sumber, interpetasi, dan historiografi.
Dari penelitian ini diketahui bahwa pembangunan PLTU Tanjung Jati B dilatarbelakangi oleh krisis listrik yang terjadi di Pulau Jawa dan Bali. Kurangnya pasokan listrik di dua pulau tersebut mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan pembangunan pembangkit listrik di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu pembangkit listrik yang dibangun, adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B yang terletak di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Proses pembangunan PLTU Tanjung Jati B ini berjalan secara bertahap, mulai dari tahap persiapan yang meliputi proses pembebasan lahan pada 1996. Kemudian tahap pelaksanaan atau konstruksi bangunan pada 1997.Setahun berikutnya sempat terjadi krisis ekonomi di Indonesia, sehingga pekerjaan konstruksi PLTU Tanjung Jati B harus ditunda. PLTU ini kembali dilanjutkan pembangunannya pada 2003. Selama kurun waktu tiga tahun pembangunan, akhirnya pada 2006 Pembangkit Listrik Unit 1
dan 2 bisa dioperasikan dan diresmikan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan PLTU Tanjung Jati B ini menimbulkan berbagai dampak di Desa Tubanan, baik negatif maupun positif, mulai dari proses persiapan hingga proses operasional. Pada proses persiapan, permasalahan pembebasan lahanyang
digunakan untuk lokasi PLTU menyebabkan hilangnya sebagian lahan produktif warga. Sementara pada proses konstruksi PLTU, masyarakat sekitar ikut dilibatkan
bekerja di PLTU. Akan tetapi mendekati proses operasional, tenaga kerja lokal tergeser oleh tenaga ahli. Selanjutnya, pada tahap operasional/ berlangsungnya
aktivitas PLTU menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti asap/debu dari proses pembakaran batubara, suara bising yang ditimbulkan oleh mesin
pembangkit listrik, serta penyedotan air laut yang berlebihan yang berujung pada kerusakan ekologi laut. Untuk dampak positif terlihat dari sarana dan prasarana yang sudah memadai, seperti pelebaran, perbaikan jalan, dan penerangan di Desa Tubanan, sehingga akses menuju lokasi PLTU lebih mudah dari sebelumnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: PLTU; Tanjung Jati; Jepara
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 15 Feb 2021 07:20
Last Modified: 15 Feb 2021 07:20
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4055

Actions (login required)

View Item View Item