Search for collections on Undip Repository

Kehidupan Musik Keroncong di Semarang 1950-1958

Alantaka, Arif Mika (2017) Kehidupan Musik Keroncong di Semarang 1950-1958. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] PDF
Arif Mika Alanta.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (230kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Kehidupan Musik Keroncong di Semarang, 1950-1998”. Adapun permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah mengenai kehidupan musik keroncong di kota Semarang yang pada periode tersebut mengalami fase pasang dan surut. Unsur permasalahan dalam skripsi ini antara lain adalah mengenai perkembangan musik keroncong di Semarang, faktor penyebab kemunduran musik keroncong di Semarang, dan upaya penanggulangan
kemunduran tersebut. Guna mengkaji permasalahan tersebut digunakan empat tahap metode sejarah yang mencakup, heuristik, kritik (eksteren dan interen), interpretasi, dan historiografi. Adapun pendekatan sosial budaya digunakan dalam penelitian ini, karena pasang dan surutnya musik keroncong di Semarang sejatinya tidak terlepas dari selera musik masyarakat kota Semarang yang merupakan salah satu kota dengan persebaran genre musik yang beragam. Dari penelitian ini dapat diketahui, bahwa perkembangan musik keroncong di kota Semarang tidak terlepas dari peran serta Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang yang pada masa kemerdekaan menjelma menjadi salah satu promotor paling berpengaruh terhadap meningkatnya minat masyarakat Semarang terhadap
musik keroncong. Pada masa sebelum kemerdekaan musik keroncong sudah banyak diminati masyarakat kota Semarang melalui perlombaan (Fandel Concours) yang diadakan di hampir setiap pasar malam. Namun, kemunculan radio dan stasiun televisi swasta, yang diikuti dengan semakin beragamnya jenis hiburan yang turut menjadi konsumsi masyarakat, telah berdampak pada tergesernya posisi musik keroncong oleh genre musik lain sebagai musik primadona masyarakat kota Semarang. Menurunnya minat masyarakat Semarang terhadap musik keroncong turut menarik perhatian beberapa kalangan pecinta musik keroncong. Para pelaku dan pegiat musik keroncong di Semarang tergugah untuk mengembalikan gairah musik keroncong sebagai salah satu budaya bangsa yang luhur. Banyak perlombaan diadakan oleh berbagai pihak. Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang sebagai salah satu pihak yang peduli terhadap kelangsungan hidup musik keroncong di Semarang turut mengadakan perlombaan keroncong dengan format musikal yang berbeda dari konvensi asli keroncong. Dari kompetisi ini lahir Congrock 17 yang kemudian dikenal luas sebagai pencetus ‘musik keroncongnya anak muda’. Meskipun diwarnai pro dan kontra, Congrock 17 tetap konsisten mengusung misi pelestarian musik keroncong. Bukan hanya secara nasioal, Congrock 17 berhasil membawa nama keroncong sebagai salah satu budaya bangsa Indonesia ke pentas internasional. Meskipun tidak sepenuhnya berhasil, nyatanya usaha-usaha yang dilakukan demi pelestarian musik keroncong di Semarang masih terasa hingga saat ini.
Musik keroncong di Semarang masih memiliki pecintanya sendiri sehingga musik keroncong di Semarang tidak begitu saja mati.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Musik Keroncong; Semarang; Congrock 17; RRI
Subjects: Undip Formal Documents
Divisions: Faculty of Humanities > Department of History
Depositing User: Lindra Astupi Sejarah
Date Deposited: 15 Feb 2021 04:14
Last Modified: 15 Feb 2021 04:14
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4049

Actions (login required)

View Item View Item