Syahhibi, Aby (2017) Pemanfaatan Lahan Pemakaman Menjadi Pemukiman di TPU Bergota Semarang Tahun 1987-2014. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
PDF
Aby Syahibi.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (666kB) |
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai alih fungsi lahan pemakaman Bergota menjadi pemukiman warga dan dampak bagi terhadap TPU Bergota. Tiga permasalahan yang di bahas adalah: pertama, faktor-faktor peneyebab muncul dan berkembangnya pemukiman liar di lahan yang termasuk dalam wilayah TPU
Bergota, kedua, usaha pemerintah mengatasi permasalahan alih fungsi lahan di TPU Bergota dan ketiga, usaha yang dilakukan pemerintah untuk menangani kerusakan dan krisis lahan di TPU Bergota. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah yang secara berurutan terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sementara pendekatan yang
digunakan adalah sosiologi perkotaan. Sebagai hasil penelitian skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Pertama, alih fungsi sebagian besar lahan di Kawasan TPU Bergota menjadi pemukiman penduduk yang telah terjadi sejak tahun 1960 adalah hasil dari urbanisasi yang tidak terkendali dan pembiaran oleh pihak pemerintah kota
Semarang. Alih fungsi itu terjadi baik secara liar maupun melalui proses jual beli lahan antara pendatang dengan Juru Kunci TPU Bergota. Kedua, usaha pemerintah untuk mengatasi terjadinya alih fungsi tersebut adalah tidak mengakui transasksi jual beli lahan di kawasan TPU Bergota tanpa dengan dilengkapi dokumen yang sah, dan pemetaan lahan serta pembuatan batas wilayah TPU Bergota agar tidak terjadi pengggusuran makam secara liar oleh penduduk setempat atau para pendatang. Ketiga, untuk menangani kerusakan dan krisis lahan di TPU Bergota pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 10 tahun 2009. Dalam peraturan tersebut terdapat pasal 11 dan pasal 12 yang berisi ketentuan desain makam. Peraturan tersebut menjelaskan bentuk makam yang ditetapkan berbentuk persegi panjang dan di atasnya ditanami rumput. Selain itu, terdapat pelarangan mendirikan bangunan dengan bentuk apapun kecuali batu nisan. Upaya selanjutnya adalah melakukan rehabilitasi di
TPU Bergota yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan dan menghilangkan image kumuh bagi TPU Bergota. Rehabilitasi dilakukan diberbagai aspek seperti,
jalan, saluran, lahan parkir dan gapura sisi timur. Sedangkan untuk krisis lahan makam di TPU Bergota di dalam peraturan pemerintah terdapat pasal 10 yang mewajibkan pengembang perumahan baru untuk menyediakan komplek makam dengan ukuran luas paling sedikit 2% dari lahan lokasi perumahan. Tujuan peraturan tersebut agar masyarakat tidak lagi memakamkan jenazah di satu tempat
dan diharapkan tidak terjadi lagi kelebihan kapasitas seperti di TPU Bergota.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alih fungsi lahan; Urbanisasi; dan Upaya Pemerintah Kota Semarang |
Subjects: | Undip Formal Documents |
Divisions: | Faculty of Humanities > Department of History |
Depositing User: | Lindra Astupi Sejarah |
Date Deposited: | 15 Feb 2021 03:50 |
Last Modified: | 15 Feb 2021 03:50 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/4045 |
Actions (login required)
View Item |