Angela Santosa, Leoni and Adi Sarjana, Teysar and Kismiati, Sri (2020) PENGARUH JARAK TRANSPORTASI DAN BOBOT BADAN TERHADAP KONDISI FISIOLOGIS, SUSUT BOBOT DAN MORTALITAS AYAM BROILER. Undergraduate thesis, Faculty of Animal and Agricultural Sciences.
Full text not available from this repository.Abstract
LEONI ANGELA SANTOSA. 23010116120039. 2020. Pengaruh Jarak
Transportasi dan Bobot Badan terhadap Kondisi Fisiologis, Susut Bobot dan
Mortalitas Ayam Broiler. (Pembimbing: TEYSAR ADI SARJANA dan SRI
KISMIATI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak transportasi dan
bobot badan terhadap kondisi fisiologis, susut bobot dan mortalitas ayam broiler.
Penelitian dilakukan di Rumah Potong Ayam (RPA) PT. Samaco Karkasindo
Utama, Juwana, Pati pada 7 Januari – 7 Februari 2019.
Materi yang digunakan yaitu ayam broiler (unsexed) yang telah dipanen
sebanyak 49.040 ekor dengan bobot badan < 2 ± 0,14 kg dan ≥ 2 ± 0,14 kg
digunakan untuk kalkulasi susut bobot dan mortalitas dan 84 ekor yang digunakan
untuk sampel pengambilan data kondisi fisiologis. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu
faktor A jarak transportasi dan faktor B bobot badan ayam dengan 7 ulangan
sehingga ada 28 unit percobaan dan setiap ulangan terdiri atas 3 ekor ayam.
Parameter yang diamati terdiri dari denyut jantung, frekuensi napas, suhu tubuh,
persentase susut bobot dan persentase mortalitas ayam broiler. Data yang
diperoleh dianalisis ragam, apabila ada pengaruh perlakuan yang signifikan diuji
lebih lanjut dengan uji duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi dari kedua
perlakuan pada semua parameter meliputi kondisi fisiologis, susut bobot dan
mortalitas, pengaruh faktor jarak terhadap semua parameter tidak tergantung
faktor bobot badan, demikian pula sebaliknya. Jarak transportasi 60 – 90 km
signifikan (P≤0,05) meningkatkan denyut jantung demikian pula pada bobot
badan lebih dari 2 kg signifikan (P≤0,05) meningkatkan denyut jantung. Frekuensi
napas tidak dipengaruhi (P>0,05) jarak transportasi dan bobot badan. Peningkatan
suhu tubuh hanya dipengaruhi (P≤0,05) oleh bobot badan lebih dari 2 kg namun
tidak dipengaruhi (P>0,05) oleh jarak transportasi. Jarak transportasi 60 – 90 km
siginfikan (P≤0,05) meningkatkan susut bobot demikian pula bobot badan lebih
dari 2 kg siginfikan (P≤0,05) meningkatkan susut bobot. Jarak transportasi 60 –
90 km siginfikan (P≤0,05) meningkatkan mortalitas, bobot badan lebih dari 2 kg
siginfikan (P≤0,05) meningkatkan mortalitas.
Disimpulkan bahwa pada jarak transportasi 60 – 90 km kondisi fisiologis
lebih buruk, persentase susut bobot dan mortalitas meningkat dan pada bobot
badan lebih dari 2 kg kondisi fisiologis lebih buruk, persentase susut bobot dan
mortalitas meningkat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
Depositing User: | Users 13 not found. |
Date Deposited: | 13 Jul 2020 04:36 |
Last Modified: | 13 Jul 2020 04:36 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/3750 |
Actions (login required)
View Item |