Search for collections on Undip Repository

PEMETAAN ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KARANGANYAR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Alfatah, Ahnaf Hadiq (2024) PEMETAAN ANCAMAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KARANGANYAR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (102kB)

Abstract

Tanah longsor menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, Kabupaten Karanganyar menjadi salah satu daerah dengan intensitas kejadian bencana tanah longsor yang tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kabupaten Karanganyar, sepanjang tahun 2021-2023 Kabupaten
Karanganyar mengalami kejadian tanah longsor sebanyak 392 kejadian. Untuk memperkirakan rencana tanggap darurat bencana tanah longsor tersebut diperlukan adanya kajian pemetaan mengenai ancaman bencana tanah longsor. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan peta ancaman tanah longsor menggunakan metode Analytical Hierarchy Process yang mengacu pada Permen PU No.22/PRT/M/2007. Parameter yang digunakan antara lain yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, jenis batuan, dan keberadaan sesar. Penyusunan peta ancaman dilakukan dengan menggunakan metode klasifikasi Natural Breaks, Equal Interval,
dan Geometrical Interval dengan cara overlay serta didapatkan hasil tiga kelas ancaman yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan perhitungan bobot tiap parameter menggunakan AHP didapatkan bobot penggunaan lahan 0,138; kemiringan lereng 0,221; curah hujan 0,151; jenis tanah 0,180; jenis batuan 0,163; dan keberadaan sesar 0,147. Berdasarkan total luas Kabupaten Karanganyar yang mencapai 79.618,95 Ha, hasil perhitungan akurasi klasifikasi bencana tanah longsor
dengan data kejadian diperoleh hasil klasifikasi sebagai berikut: untuk metode Natural Breaks, 45% dari total luas dikategorikan sebagai rendah, 49% sebagai sedang, dan 6% sebagai tinggi. Sementara itu, klasifikasi Equal Interval menunjukkan bahwa 31% area berada di kategori rendah, 66% sebagai sedang, dan
4% sebagai tinggi. Di sisi lain, metode Geometrical Interval mengklasifikasikan 49% area sebagai rendah, 39% sebagai sedang, dan 12% sebagai tinggi. Dari ketiga metode tersebut, Natural Breaks menunjukkan hasil yang paling mendekati data
kejadian tanah longsor.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ancaman, Tanah Longsor, AHP, Natural Breaks, Equal Interval, Geometrical Interval, SIG, Kabupaten Karanganyar.
Subjects: Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Geodetic Engineering
Depositing User: Geodesi undip
Date Deposited: 27 Dec 2024 02:50
Last Modified: 27 Dec 2024 02:50
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/28590

Actions (login required)

View Item View Item