Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN ANTARA KADAR LEPTIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) DAN KUALITAS TIDUR

ARDIANTO, TOMI and SURYAWATI, HERLINA and RETNANINGSIH, RETNANINGSIH (2024) HUBUNGAN ANTARA KADAR LEPTIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) DAN KUALITAS TIDUR. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of TOMI ARDIANTO-22041319320012-TESIS-ABSTRAK] Text (TOMI ARDIANTO-22041319320012-TESIS-ABSTRAK)
TOMI ARDIANTO-22041319320012-TESIS-ABSTRAK.pdf

Download (20kB)

Abstract

Latar belakang: Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan pernapasan saat tidur yang ditandai dengan berkurangnya atau terhentinya aliran udara di saluran napas bagian atas, yang menyebabkan fragmentasi tidur dan penurunan kualitas tidur. Salah satu faktor yang terlibat dalam patofisiologi OSA adalah leptin, yang diproduksi oleh jaringan adiposa, yang mengatur nafsu makan dan homeostasis energi. Kadar leptin yang tinggi sering dikaitkan dengan obesitas dan risiko tinggi OSA.
Metode: Penelitian dengan desain observasional potong lintang di ruang rawat jalan RSUP Dr. Kariadi, dengan menggunakan sampel konsekutif pasien OSA yang memenuhi kriteria inklusi. Derajat keparahan OSA diukur dengan Apnea-Hypopnea Index (AHI), pemeriksaan kadar leptin dilakukan dengan metode ELISA, dan kualitas tidur dinilai dengan The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
Hasil: Sebanyak 26 subjek OSA diikutsertakan dalam penelitian ini, 10 orang (38,5%) mengalami OSA berat, 4 orang mengalami OSA sedang (15,4%), dan 12 orang mengalami OSA ringan (46,2%). Leptin tinggi ditemukan pada 11 orang (42,3%) subjek, sedangkan 17 orang (65,4%) subjek mengalami kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin (p=0,049), BMI (p=0,022), lingkar leher (p=0,006) dengan tingkat keparahan OSA, tetapi tidak ditemukan hubungan bermakna pada usia (p=0,881). Korelasi signifikan diamati antara BMI (p=0,007), lingkar leher (p=0,002), dan kadar leptin. BMI (p=0,032) dan lingkar leher (p=0,006) juga ditemukan berhubungan signifikan dengan kualitas tidur. Uji Spearman menunjukkan hubungan positif signifikan antara leptin (p=0,002) dengan tingkat keparahan OSA dan kualitas tidur yang buruk (p=0,018). Meskipun subjek dengan OSA berat memiliki kualitas tidur yang buruk, tidak ditemukan korelasi signifikan antara tingkat keparahan OSA dengan kualitas tidur (p=0,058).
Kesimpulan: Pasien OSA berat memiliki kadar leptin yang lebih tinggi dalam serum leptin dengan korelasi positif signifikan dan kualitas tidur yang buruk.
Kata kunci: Obstructive Sleep Apnea (OSA), kadar leptin, kualitas tidur

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Obstructive Sleep Apnea (OSA), kadar leptin, kualitas tidur
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 27 Dec 2024 06:01
Last Modified: 27 Dec 2024 06:01
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/28562

Actions (login required)

View Item View Item