Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN INDEKS TRIGLISERIDA-GLUKOSA (TYG) DENGAN KETEBALAN INTIMA-MEDIA KAROTIS (CIMT) PADA PASIEN GANGGUAN FUNGSI TIROID DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

ARDIANI, RISA and HARIOSENO, HERI NUGROHO and BASKORO, NURDOPO (2024) HUBUNGAN INDEKS TRIGLISERIDA-GLUKOSA (TYG) DENGAN KETEBALAN INTIMA-MEDIA KAROTIS (CIMT) PADA PASIEN GANGGUAN FUNGSI TIROID DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of RISA ARDIANI-22040220320001-TESIS-ABSTRAK] Text (RISA ARDIANI-22040220320001-TESIS-ABSTRAK)
RISA ARDIANI-22040220320001-TESIS-ABSTRAK.pdf

Download (83kB)

Abstract

Latar belakang : Aterosklerosis adalah penyakit kronis progresif yang menjadi dasar patofisiologis bagi berbagai penyakit kardiovaskular. Hormon tiroid berperan penting dalam regulasi metabolisme lipid dan glukosa, dan telah terbukti berhubungan dengan dislipidemia serta resistensi isnulin. Baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme dapat memicu aterosklerosis melalui mekanisme yang berbeda. Perubahan awal aterosklerosis pada arteri karotis dapat diukur melalui ketebalan intima-media karotis (cIMT), yang mencerminkan hubungan antara fungsi tiroid dan perkembangan aterosklerosis. Indeks Trigliserida-Glukosa (TyG) juga telah diidentifikasi sebagai metode praktis untuk menilai resistensi insulin, yang berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun terdapat bukti yang menunjukkan hubungan antara indeks TyG, disfungsi tiroid, dan keberadaan plak karotis, hasil penelitian yang ada masih bervariasi, dan belum ada studi yang secara khusus mengeksplorasi hubungan antara indeks TyG dan cIMT pada pasien dengan hipotiroidisme dan hipertiroidisme.

Metode : Penelitian ini merupakan studi retrospektif cross-sectional yang dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi tiroid di RSUP Dr. Kariadi Semarang dari Januari 2024 hingga Oktober 2024, yang bertujuan untuk menilai hubungan antara indeks TyG dan cIMT. Ketebalan cIMT diukur menggunakan ultrasonografi B mode, dengan nilai rata-rata dan nilai maksimum cIMT kanan dan kiri digunakan dalam analisis. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji korelasi antara indeks TyG dan cIMT.

Hasil : Sebanyak 54 pasien (27 dengan hipotiroidisme dan 27 dengan hipertiroidisme) berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan prevalensi gangguan tiroid yang lebih tinggi pada wanita. Rata-rata indeks TyG pada pasien hipotiroidisme adalah 4,63±0,31, sedangkan pada pasien hipertiroidisme adalah 4,51±0,27 (p=0,153). Pasien dengan hipotiroidisme dan hipertiroidisme menunjukkan peningkatan nilai cIMT (IMT ≥ 75th centile) pada seluruh parameter penilaian.

Kesimpulan : Kami mengamati adanya korelasi positif yang signifikan antara indeks TyG dan cIMT max kiri pada pasien hipotiroidisme (koefisien korelasi +0,387; p < 0,046), serta korelasi positif antara indeks TyG dan cIMT mean kanan pada pasien hipertiroidisme (koefisien korelasi +0,436; p < 0,023). Indeks TyG dapat digunakan untuk memprediksi aterosklerosis subklinis baik pada pasien hipotiroidisme maupun hipertiroidisme.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Gangguan fungsi tiroid, hipotiroidisme, hipertiroidisme, aterosklerosis, ketebalan tunika intima-media karotis, cIMT, indeks trigliserida-glukosa
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 05 Dec 2024 08:03
Last Modified: 05 Dec 2024 08:03
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/27840

Actions (login required)

View Item View Item