Search for collections on Undip Repository

Pengaruh Ekstrak Kunyit ( Curcuma longa L.) terhadap Kadar MDA Serum dan Gambaran Histopatologi Ginjal pada Tikus Wistar yang Diinduksi Adriamycin

Aisy, Nabila Rihadatul and Setyawati, Amallia Nuggetsiana and Dewi, Puspita Kusuma and Batubara, Lusiana (2024) Pengaruh Ekstrak Kunyit ( Curcuma longa L.) terhadap Kadar MDA Serum dan Gambaran Histopatologi Ginjal pada Tikus Wistar yang Diinduksi Adriamycin. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of NABILA RIHADATUL AISY-22010121130125-TESIS-ABSTRAK] Text (NABILA RIHADATUL AISY-22010121130125-TESIS-ABSTRAK)
NABILA RIHADATUL AISY-22010121130125-TESIS-ABSTRAK.pdf

Download (129kB)

Abstract

Latar belakang : Nefropati merupakan penyakit dengan gangguan ginjal yang dapat bersifat akut maupun kronis. Jika terjadi ketidakseimbangan antara ROS dengan antioksidan yang ada dalam tubuh, maka akan terbentuk stress oksidatif yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid sehingga menghasilkan hasil akhir yaitu Malondialdehid (MDA) yang berhubungan dengan berkembangnya nefropati. Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan salah satu bahan alami kaya antioksidan yang mengandung senyawa fenolik.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) terhadap kadar MDA serum dan gambaran histopatologi ginjal pada tikus wistar yang diinduksi Adriamycin.
Metode: Jenis penelitian true experimental dengan rancangan post-test only control group design. Sampel penelitian berjumlah 21 ekor tikus Wistar yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok negatif (KN) yang diberi pakan pellet standar dan air ad libitum, kelompok positif (KP) yang diinduksi
Adriamycin (ADR) dosis 6,5 mg/kg/BB secara intravena, dan kelompok perlakuan (P) yang diinduksi Adriamycin (ADR) dosis 6,5 mg/kg/BB secara intravena dan diberi perlakuan ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) dosis 200 mg/kg/BB per hari. Setiap kelompok berjumlah 7 ekor tikus. Kriteria inklusi
meliputi tikus galur Wistar jantan, Berat badan 150-250 gram, dan tikus dalam keadaan sehat serta tampak aktif. Kriteria eksklusi meliputi tikus tidak mau makan dan minum, serta tikus yang mati dalam masa penelitian. Data dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk dan dilanjutkan menggunakan uji One-Way ANOVA serta uji post-hoc.
Hasil: Hasil analisis rerata kadar MDA pada kelompok kontrol negatif (KN) yaitu 0,086 ± 0,021, kelompok kontrol positif (KP) sebesar 0,033 ± 0, 003, dan kelompok perlakuan (P) sebesar 0,034 ± 0,005. Sedangkan pada hasil analisis rerata degenerasi pada kelompok KN yaitu 3,8 ± 0,447, kelompok KP sebesar 3,6 ± 0,547 dan kelompok P sebesar 4,0 ± 0,707. Hasil rerata nekrosis pada semua kelompok sebesar 3,00 ± 0,00. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar MDA serum antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol positif. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada gambaran histopatologi ginjal tikus Wistar secara statistik.
Kesimpulan: Ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) 200 mg/kgBB/hari tidak dapat menyebabkan kadar MDA serum yang berbeda bermakna antara tikus kelompok perlakuan dengan kontrol positif. Ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) 200 mg/kgBB/hari tidak berpengaruh terhadap perbaikan gambaran
degenerasi dan nekrosis histopatologi ginjal tikus wistar yang diinduksi Adriamycin.
Kata kunci: Tikus Wistar, Ekstrak kunyit, Malondialdehid (MDA) serum, Histopatologi ginjal, Nefropati.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tikus Wistar, Ekstrak kunyit, Malondialdehid (MDA) serum, Histopatologi ginjal, Nefropati.
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 17 Dec 2024 08:17
Last Modified: 17 Dec 2024 08:17
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/27821

Actions (login required)

View Item View Item