Search for collections on Undip Repository

EVALUASI HASIL PEMBEDAHAN EPILEPSI LOBUS FRONTALIS PADA PASIEN DEWASA YANG RESISTEN OBAT

SILALAHI, DEBY TIRAINI OKTAVIA and BAKHTIAR, YURIZ and ARIFIN, M. THOHAR (2024) EVALUASI HASIL PEMBEDAHAN EPILEPSI LOBUS FRONTALIS PADA PASIEN DEWASA YANG RESISTEN OBAT. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[thumbnail of DEBY TIRAINI OKTAVIA SILALAHI-22010121120025-KTI-ABSTRAK] Text (DEBY TIRAINI OKTAVIA SILALAHI-22010121120025-KTI-ABSTRAK)
DEBY TIRAINI OKTAVIA SILALAHI-22010121120025-KTI-ABSTRAK.pdf

Download (88kB)

Abstract

Latar Belakang: Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kejang berulang dan berdampak pada aspek neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial. Epilepsi lobus frontalis termasuk jenis epilepsi fokal yang sering kali resisten terhadap pengobatan, sehingga memerlukan intervensi bedah. Pembedahan zona epileptogenik diharapkan dapat memberikan hasil bebas kejang.
Tujuan: Mengevaluasi hasil pembedahan pada pasien dewasa dengan epilepsi lobus frontalis yang resisten obat di RSUP Dr. Kariadi, dengan fokus pada perubahan frekuensi kejang.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian belah lintang ( cross sectional ) berdasarkan metode penelitian observasional analitik dengan menggunakan data rekam medis pasien dewasa dengan epilepsi lobus frontalis yang resisten obat di RSUP Dr. Kariadi yang mendapatkan intervensi bedah epilepsi. Data kemudian dianalisis secara statistik.
Hasil: Didapatkan hasil bahwa pada perbandingan frekuensi bangkitan sebelum dan setelah operasi didapatkan perbedaan yang bermakna dengan p=0,004, sedangkan antara jumlah OAE dengan frekuensi bangkitan pasca operasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan p=0,372, dan pada hasil laboratorium patologi anatomi dengan Engel classification pasca operasi tidak dapat dinilai dengan korelasi sangat lemah.
Kesimpulan: Terdapat perbaikan signifikan pada frekuensi kejang sebelum dan setelah operasi epilepsi. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah konsumsi obat anti epilepsi (OAE) dengan frekuensi kejang pasca operasi. Selain itu, tidak ditemukan korelasi bermakna antara hasil patologi anatomi dengan Engel classification pasca operasi.
Kata kunci: Epilepsi lobus frontalis, obat anti epilepsi (OAE), bedah epilepsi, Engel classification, dan epilepsi refrakter.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: bedah epilepsi, Engel classification, epilepsi lobus frontalis, epilepsi refrakter, obat anti epilepsi (OAE)
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 17 Dec 2024 04:23
Last Modified: 17 Dec 2024 04:23
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/27638

Actions (login required)

View Item View Item