Andini, Annisa Qonita (2024) Manajemen Konflik Pasangan Suami Istri yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh Lintas Negara. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text 1. COVER.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (425kB)
	Text 2. BAB I.pdf - Submitted Version Download (448kB)
	Text 3. BAB II.pdf - Submitted Version Download (391kB)
	Text 4. BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (348kB)
	Text 5. BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (216kB)
	Text 6. BAB V.pdf - Submitted Version Download (109kB)
	Text 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (108kB)
	Text 8. LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (679kB)

Abstract

Pernikahan jarak jauh rawan memicu masalah yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan pernikahan yang dijalin dalam satu kondisi atau jarak
geografis yang sama atau berdekatan. Terlebih bagi pasangan suami istri yang
menjalani pernikahan jarak jauh beda negara, tentu akan lebih rumit sebab akan
berimbas pada intensitas dan kualitas komunikasi di antara keduanya, mengingat
terdapat perbedaan zona waktu dan aktivitas yang dimiliki masing-masing.
Terutama bagi pasangan yang baru menapaki usia 0-5 tahun pertama pernikahan,
kondisi jarak jauh demikian beresiko menambah peliknya konflik yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam mengenai manajemen
konflik pasangan pernikahan jarak jauh lintas negara dengan menggunakan Conflict
Mode Instrument Theory sebagai teori utama, serta The Interactional View dan
Relational Dialectics Theory sebagai teori pendukung. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan paradigma interpretif,
sementara teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen konflik pasangan
pernikahan jarak jauh pada dasarnya sama seperti pasangan seatap, tetapi terdapat
perbedaan pada ekskalasi konfliknya yang lebih besar dan kompleks. Pada
penelitian ini, ditemukan 2 (dua) jenis respons yang muncul saat terjadi awal terjadi
konflik, yakni pendiaman dan upaya membuka diri. Dapat dilihat pula bahwa semua
pasangan mengupayakan manajemen konflik dengan kolaborasi dan kompromi,
meskipun pada awal muncul konflik ditemukan sikap penghindaran sementara oleh
sebagian informan yang kemudian memperburuk keadaan. Dalam konteks
pernikahan jarak jauh lintas negara, tantangan yang muncul dalam upaya
manajemen konflik disebabkan oleh 3 (tiga) hal utama, yakni perbedaan zona
waktu, kesibukan yang dimiliki suami, dan gangguan teknis sinyal yang berimbas
pada intensitas dan kualitas komunikasi pasangan. Keterbatasan dalam penyaluran
kebutuhan afeksi dan biologis juga menjadi tantangan bagi pasangan dan tak jarang
hal tersebut memicu konflik. Ketegangan rumah tangga jarak jauh yang terjadi
karena konflik berhasil mereda setelah kedua belah pihak yakni suami dan istri
saling membuka diri. Terdapat 2 (dua) pengaruh hadirnya konflik yang dirasakan
pasangan, yakni dapat saling introspeksi diri dan lebih memahami satu sama lain.
Akan tetapi, hasil ini hanya berlaku dalam penelitian ini dan belum tentu sama
dengan pengalaman pasangan lain secara umum sebab perbedaan respons dan
manajemen konflik pasangan dipengaruhi oleh faktor internal diri (karakter) dan
eksternal (waktu, kesempatan, kondisi).
Kata Kunci: Manajemen Konflik, Pernikahan Jarak Jauh, Hubungan Lintas
Negara, Pasangan Suami Istri, Konflik Jarak Jauh
177. Ilmu Komunikasi 2024

Actions (login required)

View Item