Asilah Melati Yuliar, Azzah and Fithra Dieny, Fillah and Candra, Aryu and Widyastuti, Nurmasari Perbedaan Tingkat Stres, Emotional Eating, dan Status Gizi Antara Mahasiswa Gizi Tingkat Awal dan Tingkat Akhir. -. (Unpublished)

Text Abstrak-Azzah Asilah Melati Yuliar.pdf Download (13kB)

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan suatu reaksi individu akibat adanya pemicu dari lingkungan sekitar yang mengharuskan dirinya beradaptasi. Stres dapat memicu emotional eating, yaitu kecenderungan untuk makan secara berlebih, yang berdampak buruk pada kesehatan karena dapat memicu risiko obesitas atau berat badan berlebih.
Tujuan: Menganalisis perbedaan tingkat stres, emotional eating, dan status gizi antara mahasiswa gizi tingkat awal dan tingkat akhir.
Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional dan dianalisis secara deskriptif analitik. Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Diponegoro diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 96 orang. Tingkat stres diukur menggunakan kuesioner PSS-10 (Perceived Stress Scale), kejadian emotional eating menggunakan kuesioner EEQ (Emotional Eating Questionnaire), status gizi menggunakan indikator lingkar pinggang (LiPi) dan Indeks Masa Tubuh (IMT). Analisis menggunakan Uji Mann Whitney dan Independent T Test.
Hasil: Tidak ada perbedaan antara tingkat stres (p=0,258), Status Gizi menurut LiPi (p=0,477) dan IMT (p=0,097), dan Asupan Gizi (p=0,543) antara kelompok mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir. Namun, terdapat perbedaan Emotional Eating (p=0,005) yang signifikan antara kelompok mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat stres, status gizi, dan asupan gizi yang signifikan antara kelompok mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir. Terdapat perbedaan signifikan pada perilaku emotional eating antara kelompok mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.
Kata Kunci: Stres, Obesitas, Emotional Eating, Status Gizi, Mahasiswa.

Actions (login required)

View Item