AZIZAH, WAVIQ (2024) ANALISIS SPASIAL FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO WAVIQ.pdf - Published Version Download (425kB)

Abstract

Kejadian TB anak di Indonesia membutuhkan perhatian khusus dalam upaya deteksi penemuan kasus. Hal ini diakibatkan karena adanya kesulitan dalam pengumpulan sampel dan mengonfirmasi kasus secara bakteriologis pada anak, serta kurangnya fasilitas uji tuberculin dan pemeriksaan foto toraks di beberapa fasilitas kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2021, Kota Semarang merupakan kota atau kabupaten dengan kasus TB anak tertingi se-Jawa Tengah. Kasus TB anak di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu mengalami peningkatan kasus yang signifikan pada tahun 2021 (28 kasus) menuju tahun 2023 (103 kasus). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran kasus TB anak dan faktor risiko kasus TB anak di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain studi case-control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 154 responden yang terdiri dari 77 kasus dan 77 kontrol. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan orang tua, tingkat pencahayaan kamar, tingkat pencahayaan ruangan utama, kepadatan hunian, dan riwayat kontak penderita TB. Sementara jenis kelamin, tingkat kelembaban kamar, dan tingkat kelembaban ruangan utama tidak berhubungan dengan kejadian TB pada anak. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara bersama dengan kejadian TB anak adalah riwayat kontak, tingkat pendapatan orang tua dan tingkat pencahayaan kamar. Kelurahan dengan tingkat faktor risiko TB anak tertinggi adalah Kelurahan Sendangguwo dan Sendangmulyo.

Kata kunci : tuberkulosis anak, faktor risiko, analisis spasial

Actions (login required)

View Item